Suara.com - Bagi orang awam, mungkin ketika mendengar pekerjaan fashion designer, yang tergambar dalam pikiran adalah hanya membuat desain sebuah pakaian. Namun, pada dasarnya semua hal tersebut memerlukan sebuah proses yang tidak mudah.
Desainer sekaligus pendiri Istituto di Moda Burgo Indonesia, Jenny Yohana Kansil mengatakan, untuk menjadi seorang fashion designer membutuhkan usaha dan kerja keras.
Bagi Jenny Yohana Kansil, hal utama untuk menjadi fashion designer yaitu adanya visi. Pasalnya, ketika orang tersebut memiliki kemampuan hebat, tetapi tidak adanya visi, maka itu tidak akan membuatnya berkembang.
“Well, number one, vision. Ya, sekali lagi tuh saya bilang, it's not about how good you are, but how good you want to be. Karena kalau misalnya kita talented, kita misalnya juga punya segala sesuatu yang kita butuhkan untuk mencapai suatu mimpi. Tapi kalau nggak punya visi yang jelas maka tidak berarti,” ucap Jenny Yohana Kansil dalam konferensi pers peluncuran buku Jejak Inovatif, Rabu (30//8/2023).
Baca Juga: Resmi Dibuka Gubernur NTB, LIMOFF Hadirkan 900 Koleksi dari 109 Fashion Designer
Tidak hanya itu, menurut Jenny Yohana Kansil, hal lain yang diperlukan untuk menjadi seorang fashion designer yaitu adanya kemampuan untuk menghadapi tantangan. Hal ini akan membuatnya tidak mudah menyerah ketika adanya suatu masalah.
Hal ini juga yang membuat orang tersebut yakin dalam mencapai visinya karena tidak mudah menyerah.
“Saya rasa attitude tuh penting untuk conqueror a challenge, dari kalian sendiri, dari designernya sendiri tuh, nggak punya visi yang jelas, jadi ketika ada challenge datang tuh kalau langsung give up, ya nggak bisa,” sambung Jenny Yohana Kansil.
Hal penting lainnya yang harus diperhatikan lainnya untuk menjadi fashion designer sendiri yaitu konsisten. Bagi Jenny Yohana Kansil, seorang fashion designer harus bisa konsisten sekaligus gigih dalam mengejar visinya itu.
“Consistency and perseverance, that's what you need. And consistency and perseverance tuh datangnya dari visi yang jelas jadi tahu apa yang mau dicapai,” ungkapnya.
Baca Juga: Ivan Gunawan Sulap Batik Pasar Rp 200 Ribuan Jadi Mewah di JF3 2023, Begini Penampakannya
Itu dia tips yang disampaikan Jenny Yohana Kansil. Sementara itu, kisah Jenny Yohana Kansil dalam menjadi fashion designer juga tidak mudah. Ia sampai rela untuk menempuh pendidikan di Moda Burgo Milan, Italia.
Dari ilmunya tersebut, ia membangun Instituto Moda Burgo Indonesia. Sementara kisahnya ini dikisahkan dalam buku biografi berjudul 'Jejak Inovatif Jenny Yohana Kansil - Desainer & Pendiri Istituto di Moda Burgo Indonesia,'.
Buku 168 halaman ini ditulis langsung oleh penulis ternama, Asteria Elanda. Di dalamnya terdapat kisah perjuangannya bersekolah desain di Milan. Selain itu, terdapat juga proses dirinya mendirikan sekolah desain di Indonesia.