Suara.com - Vagina alias Miss V kerap mengeluarkan cairan putih tanpa disadari. Kondisi itu sering disebut juga dengan keputihan pada vagina. Bahaya atau tidak ya?
Dikutip dari situs Dinas Kesehatan Kulon Progo, keputihan sebenarnya kondisi yang normal terjadi pada perempuan. Akan tetapi, keputihan yang normal teksturnya berupa lendir bening seperti putih susu, tidak menyebabkan vagina gatal, dan tidak berbau.
Terkadang jumlah lendir tersebut dirasa agak berlebihan, akan tetapi semua itu masih termasuk normal. Keputihan normal itu kerap terjadi ketika perempuan sedang dalam masa subur. Cairan itu keluar dari rahim untuk melindungi vagina dari infeksi. Sehingga, keputihan dengan cairan bening jadi tanda juga kalau kondisi vagina sehat.
Kaum hawa perlu waspada bila cairan keputihan itu warnanya justru benar-benar putih seperti susu atau bahkan kuning kehijauan atau kecoklatan, bahkan bisa kemerahan karena adanya darah. Kondisi keputihan seperti itu biasanya juga disertai dengan rasa gatal, panas, dan ada bau yang menyertainya.
Baca Juga: Merawat Miss V, 4 Hal Ini Pantang Dilakukan
Kondisi seperti itu disebut juga dengan keputihan patologis. Ada pun penyebabnya sebagai berikut:
1. Akibat Infeksi Jamur Candidas atau Monilia
Warna keputihan biasanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada vagina. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu. Nah, bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat Candida pada saat persalinan.
2. Infeksi Trichomonas Vaginalis
Infeksi ini ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.
Baca Juga: Kenapa Miss V Nyeri: Ini Biang Kerok dan Cara Mengatasinya
3. Infeksi Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan keabuan, berair, berbuih, dan berbau amis. Beberapa jenis bakteri lain juga memicu munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoea.
4. Virus
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin, seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita hamil. Sedang virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Gejala keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu kanker rahim.