Suara.com - Stunting masih jadi momok di Indonesia, segala cara dilakukan untuk menurunkan prevalensi yang mengancam generasi emas 2045 ini. Termasuk salah satunya program Ceting untuk masyarakat Depok yang tinggal di sekitar pabrik. Jadi penasaran, program apa itu?
Ceting adalah program cegah stunting yang berfokus untuk meningkatkan akses air bersih, sanitasi dan kebersihan atau water, sanitation and hygiene atau wash, serta pendidikan kesehatan.
Fokus program ini dilakukan karena masyarakat sekitar pabrik di Depok, khususnya di dekat pabrik Bayer Cimanggis yang mengalami masalah kebersihan, dan meningkatkan risiko stunting pada anak yang tumbuh dan tinggal di lingkungan tersebut.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi, di mana dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak.
Dalam jangka panjang, efek stunting bisa menyebabkan anak kesulitan belajar karena kognitifnya yang lambat sehingga tidak bisa berpikir cepat, yang hasilnya daya saing SDM cenderung rendah dan mempengaruhi kualitas bangsa.
Melansir situs resmi Kementerian Kesehatan,menerapkan gaya hidup bersih dan sehat jadi salah satu cara mencegah stunting yang bisa dilakukan. Contohnya warga harus melakukan mencuci tangan sebelum makan, memastikan air yang diminum merupakan air bersih, buang air besar di jamban, sanitasi sehat, dan lain sebagainya.
Selain itu, laporan yang dikeluarkan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyebutkan kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi juga jadi salah satu penyebab anak stunting. Hal ini berdasarkan fakta di lapangan menunjukkan, bahwa masih ada 1 dari 5 rumah tangga di Indonesia perilaku buang air besar (BAB) di ruang terbuka, serta 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses ke air minum bersih.
Apalagi analisis PAF (population attributable fraction) juga menunjukkan, bahwa 21,58% dari beban stunting di antara anak-anak usia kurang dari 5 tahun yang tinggal di daerah pedesaan, dapat dicegah dengan menyediakan akses ke sumber air minum yang lebih baik, dan pengelolaan limbah padat rumah tangga yang lebih baik untuk mencegah infeksi berulang.
Presiden Direktur Bayer Indonesia, Kinshuk Kunwar mengatakan program Ceting merupakan kepanjangan tangan dari program pembinaan Posyandu, agar lebih bermanfaat untuk masyarakat ekonomi rentan di wilayah tersebut yang dilakukan sejak 2014 silam
Baca Juga: Duh! Ibu Nekat Bleaching Rambut Bayi 14 Bulan dan Ngotot Sudah BPOM, Netter Pusing: Gak Tertolong
"Kami senantiasa berkomitmen untuk berkontribusi membantu pemerintah mencapai target penurunan stunting di Indonesia. Stunting adalah masalah multi dimensi dan untuk menurunkannya diperlukan kerjasama erat dari berbagai pihak seperti pemerintah, perusahaan, universitas, dan masyarakat," ujar Kinshuk melalui rilis yang diterima suara.com, Selasa (29/8/2023).
Tidak kurang dari 2.250 penerima manfaat di kelurahan Cisalak, Sukmajaya, Depok akan secara langsung masuk dalam program Ceting. Apalagi menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok, Dr. Sidik Mulyono, B.Eng, M.Eng, prevalensi stunting Depok berdasarkan SSGI 2022 berada di angka 12,6 persen.
"Pemerintah Kota Depok memfokuskan pada strategi preventif dari strategi yang sudah ada yaitu Prevent, Detect dan Response. Upaya ini merupakan contoh nyata perusahaan dalam memberikan manfaat luas bagi masyarakat. Kami akan mendukung kesuksesan program ini dan harapannya program ini dapat di replikasi oleh perusahaan lainnya di Depok," kata Dr. Sidik.
Berikut ini sederet kegiatan program Ceting di Depok untuk cegah stunting:
- Memberikan training untuk 500 tenaga kesehatan dan kader kesehatan, dengan asumsi satu rumah diedukasi 3 orang.
- Pendirian tiga fasilitas stasiun air komunal di sekitar lingkungan tempat tinggal.
- Pelatihan untuk sepuluh anggota Komite WASH.
- Akses terhadap air bersih bagi 150 rumah tangga.