Suara.com - Belum lama ini menjadi sorotan anggota Paspampres, Praka RM bersama dua rekan TNI tega menculik dan menganiaya seorang pemuda Aceh, Imam Masykur hingga tewas. Dikatakan Imam sebelumnya diculik dengan tiga pria yang mengenakan rompi polisi.
Berdasarkan keterangan sepupu korban, Said Sulaiman (32), tiga anggota Praka RM dan rekannya mengaku sebagai polisi. Setelah menculik Imam, pelaku meminta tebusan dari keluarga sebesar Rp 50 juta.
“Mereka ngaku-ngaku polisi. Satu orang juga sempat pakai rompi polisi, yang biasanya dipakai buat gerebek teroris” kata Said, kepada Suara.com, lewat sambungan telepon, Senin (28/8/2023).
Sementara itu, Said juga menjelaskan, Iman sempat mengaku sudah tidak kuat. Pasalnya, selama diculik Imam dikabarkan mendapat siksaan dan penganiayaan dari para pelaku. Sementara dari pelaku tidak menjelaskan uang yang diminta itu untuk apa.
Baca Juga: Incar Pedagang Kosmetik dan Obat, Pomdam Jaya Dalami Total Korban Penculikan Praka RM Cs
“Saudara saya juga ngaku saat itu udah gak kuat nerima siksaan. Uang tebusan, gak bilang buat apa, pokoknya buat tebusan,” jelas Said.
Setelah 13 hari kemudian, pihak keluarga menerima kabar Imam telah meninggal. Kisah penganiayaan kepada Imam ini langsung menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, Praka RM dan rekannya itu tega menganiaya korban sampai meninggal dunia.
Apalagi, pelaku menculik dan meminta tebusan dengan uang yang tidak sedikit. Namun, sebenarnya mengapa seseorang tega melakukan kekerasan kepada orang lain?
Melansir laman Trinity College Dublin, alasan seseorang melakukan kekerasan pada orang lain dapat terjadi karena berbagai hal. Pelaku melakukan kekerasan bisa karena untuk mendapat kesenangan. Mereka senang jika melihat orang lain terluka. Oleh sebab itu, seseorang bisa melakukan kekerasan pada orang tidak bersalah.
Kekerasan bisa juga dilakukan karena adanya ancaman. Mereka merasa ada ancaman sehingga memilih melakukan kekerasan para orang tersebut.
Baca Juga: Ini Tampang Tiga Oknum TNI Penculik dan Penganiaya Imam Masykur Hingga Tewas
Perilaku kekerasan ini juga bisa didorong karena pemikiran sadisme sebagai sesuatu yang keren. Mereka akan menganggap wajar menyiksa, bahkan hingga membunuh orang lain. Kondisi ini juga bisa terjadi ketika pelaku ada seorang psikopat. Mereka tidak memiliki empati sehingga tak masalah menyiksa orang lain.
Pelaku psikopat, biasanya juga rela melakukan berbagai hal demi mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Oleh sebab itu, mereka tidak ragu melakukan penyiksaan kepada orang lain demi mendapatkan keinginannya tersebut.
Pelaku bisa tega menyakiti orang lain bisa juga karena rasa dendam yang dimilikinya. Mereka merasa ada tindakan yang tidak adil. Hal tersebut membuatnya menghukum orang tersebut dengan kekerasan.
Itu dia beberapa alasan seseorang tega melukai orang lain. Namun, kondisi ini kembali pada motif yang dimiliki pelaku.