Jadi jika anak tumbuh tanpa ayah, berkomunikasilah sebanyak mungkin. Ciptakan kesempatan untuk lebih banyak berinteraksi.
2. Kemampuan Kognitif Berkurang
Penelitian Universitas McGill 2013 mengungkap tikus yang tidak memiliki ayah selama perkembangannya, punya pembentukan otak yang berbeda dengan tikus dibanding kedua orangtuanya.
Bagian korteks prefrontal, yang menangani kemampuan kognitif seperti kemampuan berencana, mengelola perilaku sosial tidak berkembang dengan baik pada tikus yang tidak memiliki ayah.
3. Masalah Relasi dan Perilaku
Anak yang tumbuh tanpa ayah kerap memiliki perasaan seperti ditolak oleh ayahnya. Hasilnya anak takut ditinggalkan, tidak mudah percaya, mampu berkomitmen atau punya keintiman yang baik.
Ketidakhadiran ayah juga menimbulkan masalah perilaku. Anak jadi tidak tahu bagaimana cara mengatasi kemarahan dan kecemasan.
4. Mempengaruhi Kesehatan Mental
Anak tanpa ayah tumbuh tanpa rasa aman yang diberikan ayah. Ini karena saat ada ayah, seorang anak merasa memiliki. Tapi jika ini tidak ada bisa membuat dunia hancur dan tidak stabil.
Baca Juga: Irish Bella Kecewa Suaminya Ditahan Gara-Gara Narkoba, Adik Ammar Zoni: Saya Setuju Sama Kak Ibel
Dengan fakta ini anak tanpa kehadiran ayah akan menderita kecemasan dan depresi. Bahkan risikonya jauh lebih besar dibanding anak dengan ayah ibu yang lengkap.