Suara.com - Aldila Jelita sempat dilarang untuk rujuk dengan Indra Bekti oleh ibu kandungnya Marjam Abdurahman. Tetapi, larangan itu tidak didengarkan olehnya, sehingga membuat Marjam sempat kesal sampai memutuskan komunikasi dengan anaknya sejak Mei 2023. Namun ketika pemberitaan Dila dan Indra Bekti menikah lagi tersebar di media, Marjam mengaku lemas.
"Aku tidak pernah bilang merestui ke Dila. Saya gemetaran denger kekuatan Dila dan Bekti berani menerjang saya," ucap ujar Marjam kepada wartawan pada Minggu (27/8/2023).
Indra Bekti pun sebenarnya diperbolehkan rujuk dengan Aldila Jelita. Tetapi, Marjam meminta presenter 45 tahun itu harus benar-benar bertaubat dengan menjauh dari dunianya selama ini.
"Kalian nikah aja pelan-pelan, enggak usah panggil media. Nikah aja, go ahead. Tinggal di kampung, cari rezeki yang halal, taubatan nasuha, pergi ke musala, belajar agama. Itu namanya taubat," kata Marjam Abdurahman.
Baca Juga: Ibu Aldila Jelita Minta Indra Bekti Buktikan Bisa Tobat Sebelum Rujuk dengan Sang Putri
Taubat bisa juga dikatakan sebuah penyesalan seorang hamba yang melakukan dosa. Taubat nasuha berarti manusia itu bersungguh-sungguh menyesal dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits bahwa an-nadmu taubatun (penyesalan adalah tobat). (Imam Abi al-Qasim al-Qusyairy, Al-Risalah al-Qusyairiyah, Jakarta, Dar al-Kutub al-Islamiyah, 2011, halaman: 127).
Pada dasarnya, Allah memerintahkan untuk bertobat karena manusia tidak luput dari salah dan dosa. Para nabi saja pernah melakukan dosa, seperti cerita Nabi Adam dan Hawa yang diusir dari surga sebab keduanya memakan buah khuldi. Kemudian keduanya bertobat (Baca surat Thaha ayat 120-122).
Dikutip dari NU Online, ada tiga syarat menurut ulama Ahlussunnah wal Jama’ah dalam bertaubat. Hal tersebut sebagaimana tertera dalam kitab Risalatul Qushairiyah yang sering dikaji di kalangan pesantren tentang syarat taubat.
"Bahwa syarat sampai diakui sebagai tobat yakni melingkupi tiga hal. Pertama, menyesali kesalahan yang telah dilakukan. Kedua, meninggalkan kesalahan dalam keadaan apapun dan ketiga menetapkan atau berjanji tidak akan mengulangi perbuatan maksiat serupa. Maka rukun-rukun ini adalah wajib, agar tobatnya menjadi sah". (Imam Abi al-Qasim al-Qusyairy, al-Risalah al-Qusyairiyah, Jakarta, Dar al-Kutub al-Islamiyah, 2011, halaman: 127.)
Baca Juga: Ibu Aldila Jelita Marah Anaknya Rujuk dengan Indra Bekti: Diambil Penjahat Kelamin
Sedangkan dalam kitab Kifayat Al-Atqiya’ halaman 46 disebutkan sebagai tambahan:
"Seseorang harus bebas dari semua hak-hak adami". (Syeikh Abu Bakar Syatha, Kifayah al-Itqiya’ wa Minhaj al-Ishfiya, Beirut, DKI, 2015, halaman: 46)
Merujuk keterangan di atas dan jika syarat tersebut dipenuhi, tobat akan diterima Allah. Namun tidak ada salahnya agar terhindar dari dosa yang masih ada, hendaknya bertaubat dan beristighfar setiap hari. Karena manusia terkadang tidak menyadari telah melakukan dosa.