Suara.com - Bersih Bajo, inisiatif peduli lingkungan yang diprakarsai oleh Ta’aktana Resort & Spa (dalam tahap pre-opening) dengan dukungan dari Marriott International, kembali menggelar Beach Clean-Up di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada hari Rabu (23/8) yang lalu.
Pada kegiatan Beach Clean-Up kedua ini mereka kembali mengajak seluruh lapisan masyarakat dan pelaku industri pariwisata untuk berkolaborasi membangun ekosistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan di Labuan Bajo.
Acara dibuka dengan penanaman Walisongo (Schefflera Arboricola) di area resort, dengan menggunakan Pot Solinatra yang dibuat dari material ramah lingkungan yang dapat terurai sepenuhnya secara alami, hasil kolaborasi ATMI bersama Solinatra UK dan Belanda.
Pembersihan sampah selanjutnya dilaksanakan tidak hanya di area pesisir pantai Wae Rana saja, tapi juga pada permukaan dan dasar laut, untuk mengumpulkan sampah seperti botol dan kantong plastik, kemasan makanan, kayu olahan, jaring / tali pancing, kaleng dan tekstil, dengan didukung oleh ratusan relawan lokal dan mancanegara, divers, serta paddle boarders, dari berbagai komunitas di Labuan Bajo
Baca Juga: Kapal Pinisi di Labuan Bajo Patah Kemudi, Kondisi 17 Penumpang Belum Jelas
General Manager dari Ta’aktana Resort & Spa, Sabreena Jacob, menyampaikan apresiasinya pada seluruh relawan yang begitu bersemangat untuk menjaga laut dan lingkungan di Labuan Bajo agar dapat dinikmati juga oleh generasi selanjutnya.
“Kami berkomitmen untuk menjalankan operasional resort kami dengan metode yang tepat dan berkelanjutan, baik untuk lingkungan kami maupun masyarakat di sekitar. Salah satu inisiatif utama kami adalah dengan menghasilkan air minum secara mandiri dan mendistribusikannya dalam botol kaca ke seluruh area resort, menggantikan botol plastik, sebab jumlah plastik yang kita semua konsumsi saat ini benar-benar tidak dapat dipercaya” ujar Sabreena.
Sehari sebelum Beach Clean-Up, Divers Clean Action sebagai mitra penyelenggara mengadakan Forum Group Discussion yang mengangkat topik pentingnya kolaborasi dalam menciptakan pariwisata yang bersih dan ramah lingkungan di Labuan Bajo.
“Sangat penting semua stakeholders itu bekerja bersama-sama, bergandengan tangan, untuk mengatasi permasalahan (sampah) ini” ujar Rizal, peserta forum diskusi dari Komunitas Penyelam.
Edukasi terkait penanganan sampah bagi pelaku industri pariwisata dan masyarakat di Labuan Bajo juga sangat penting, antara lain untuk mengurangi atau menghindari penggunaan styrofoam dan plastik sekali pakai, serta pentingnya memilah, mendaur-ulang, serta membuang sampah pada tempatnya.
Septian, perwakilan dari Politeknik eLBajo Commodus, menambahkan bahwa pada program studi Eco Wisata, penting untuk menekankan mengenai CHSE dan Waste Management pada para mahasiswa yang ke depannya akan menjadi pelaku industri pariwisata.