Bukan Pakai Obat Kuat, Begini Rahasia Agar Penis Bisa Ereksi Lama

Selasa, 29 Agustus 2023 | 09:15 WIB
Bukan Pakai Obat Kuat, Begini Rahasia Agar Penis Bisa Ereksi Lama
Ilustrasi penis ereksi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Obat kuat kerap jadi andalan para pria agar tetap strong selama aktivitas seksual juga penis segera ereksi. Tetapi, khasiat obat kuat sebenarnya tidak akan langsung terasa bila belum adanya rangsangan.

Dijelaskan oleh seksolog dr. Haekal Anshari bahwa obat kuat tidak bisa bekerja dengan sendirinya. Penis tidak akan langsung ereksi tanpa adanya rangsangan.

"Meskipun dinamakan obat kuat, namun obat ini tidak bisa bekerja dengan sendirinya, jangan berharap junior bapak langsung tegak berdiri perkasa setelah konsumsi obat ini bila tidak ada rangsangan seksual," jelas dr. Haekal.

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels
Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels

Menurut dr. Haekal, itu pula alasan obat kuat umumnya hanya diminum jelang berhubungan seks. Setelah diminum, Mr. P juga harus dirangsang baik dari diri sendiri dengan fantasi maupun sentuhan atau bantuan dari pasangannya.

Baca Juga: Waduh! Udah Minum Obat Kuat Mr P Belum Juga Ereksi, Apa Ya Penyebabnya?

Tanpa konsumsi obat kuat, penis sebenarnya bisa saja ereksi dengan cepat dan lama secara alami. Kemampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi sebenarnya ditentukan oleh berbagai macam faktor. 

Salah satu yang sering dilupakan dan terabaikan ialah faktor kelebihan berat badan atau obesitas. Kondisi itu dapat berdampak negatif terhadap kemampuan untuk mengembangkan dan mempertahankan ereksi yang sehat saat berhubungan seks.

Dikutip dari For Hims, penelitian menemukan bahwa pria dengan indeks massa tubuh (BMI) dalam kisaran obesitas tiga kali lebih mungkin mengalami disfungsi seksual dibandingkan pria dengan BMI normal.

Jika seorang pria kelebihan berat badan, ditandai dengan BMI berkisar antara 25 hingga 30, risiko terkena disfungsi ereksi (DE) kira-kira 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan risiko pada orang dengan berat badan sehat.

Peningkatan risiko DE itu karena obesitas berkorelasi erat dengan kondisi kesehatan serius seperti diabetes tipe 2, yang dapat merusak saraf di panggul dan area genital serta membuat pria tidak bisa mendapatkan atau mempertahankan ereksi.

Baca Juga: Dokter Boyke Ungkap Tipe Mr P Paling Disukai Perempuan, Punya Kamu Bagaimana?

Disfungsi ereksi akibat diabetes sangat mengkhawatirkan karena pengobatan DE yang umum, seperti Viagra dan Cialis, mungkin tidak sepenuhnya efektif pada penderita disfungsi ereksi akibat diabetes.

Faktanya, sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 1999 menunjukkan bahwa hanya 56 persen pria penderita DE yang disebabkan oleh diabetes mengalami perbaikan setelah menggunakan sildenafil, bahan aktif dalam Viagra.

Solusi terbaiknya adalah memperhatikan berat badan dan berusaha untuk tetap berada dalam kisaran yang sehat untuk tipe tubuh Anda, yang biasanya berarti BMI antara 18,5 dan 24,9.

Karena menjaga berat badan yang sehat juga penting untuk kesehatan secara umum, menjaga berat badan dalam kisaran yang sehat menjadi sesuatu yang layak dilakukan meskipun tidak mengalami disfungsi ereksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI