Suara.com - Obat kuat kerap jadi andalan para pria agar tetap strong selama aktivitas seksual juga penis segera ereksi. Tetapi, khasiat obat kuat sebenarnya tidak akan langsung terasa bila belum adanya rangsangan.
Dijelaskan oleh seksolog dr. Haekal Anshari bahwa obat kuat tidak bisa bekerja dengan sendirinya. Penis tidak akan langsung ereksi tanpa adanya rangsangan.
"Meskipun dinamakan obat kuat, namun obat ini tidak bisa bekerja dengan sendirinya, jangan berharap junior bapak langsung tegak berdiri perkasa setelah konsumsi obat ini bila tidak ada rangsangan seksual," jelas dr. Haekal.

Menurut dr. Haekal, itu pula alasan obat kuat umumnya hanya diminum jelang berhubungan seks. Setelah diminum, Mr. P juga harus dirangsang baik dari diri sendiri dengan fantasi maupun sentuhan atau bantuan dari pasangannya.
Tanpa konsumsi obat kuat, penis sebenarnya bisa saja ereksi dengan cepat dan lama secara alami. Kemampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi sebenarnya ditentukan oleh berbagai macam faktor.
Salah satu yang sering dilupakan dan terabaikan ialah faktor kelebihan berat badan atau obesitas. Kondisi itu dapat berdampak negatif terhadap kemampuan untuk mengembangkan dan mempertahankan ereksi yang sehat saat berhubungan seks.
Dikutip dari For Hims, penelitian menemukan bahwa pria dengan indeks massa tubuh (BMI) dalam kisaran obesitas tiga kali lebih mungkin mengalami disfungsi seksual dibandingkan pria dengan BMI normal.
Jika seorang pria kelebihan berat badan, ditandai dengan BMI berkisar antara 25 hingga 30, risiko terkena disfungsi ereksi (DE) kira-kira 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan risiko pada orang dengan berat badan sehat.
Peningkatan risiko DE itu karena obesitas berkorelasi erat dengan kondisi kesehatan serius seperti diabetes tipe 2, yang dapat merusak saraf di panggul dan area genital serta membuat pria tidak bisa mendapatkan atau mempertahankan ereksi.
Baca Juga: Waduh! Udah Minum Obat Kuat Mr P Belum Juga Ereksi, Apa Ya Penyebabnya?
Disfungsi ereksi akibat diabetes sangat mengkhawatirkan karena pengobatan DE yang umum, seperti Viagra dan Cialis, mungkin tidak sepenuhnya efektif pada penderita disfungsi ereksi akibat diabetes.