Suara.com - Yuni Shara ungkap cara dirinya mendidik kedua anak laki-lakinya Cavin Obrient Salomo Siahaan dan Cello Obient Siahaan. Belasan tahun berperan sebagai orang tua tunggal, Yuni Shara memilih untuk menerapkan pola asuh dengan menjadikan akan sebagai teman.
"Diperlakukan sebagai teman, ngobrol juga gitu," ungkap Yuni Shara dalam cuplikan podcast bersama Ashanty, dikutip Senin (28/8/2023).
Kakak kandung Krisdayanti itu mengatakan kalau dirinya sengaja membuat kedua anaknya bisa santai bercerita apa pun mepada anaknya. Saat anak-anaknya tumbuh remaja, Yuni Shara menyadari kalau mereka akan lebih banyak belajar hal baru, termasuk mulai mengenal rokok dan minuman alkohol.
Bukannya melarang, Yuni Shara meminta agar anak-anaknya lebih baik melakukan itu dihadapan dirinya.
Baca Juga: Penculikan Anak di Tubaba Terungkap, Kronologi Korban Ditemukan Polisi di Tangerang
"Anak kaya misalnya, 'belajar depan bunda aja ngerokoknya'. Aku siapin rokoknya. Jadi dia mulai dari netes, netes. 'Gak apa-apa, nak. Mau minum apa? Mau minum bir?' Waktu itu gitu, saya ajarkan gitu," ungkap Yuni Shara yang langsung mengundang gelak tawa Ashanty.
Ashanty menilai gaya parenting yang dilakukan Yuni Shara agak berbeda dengan kebanyakan orang tua. Sebab, menurutnya, budaya ketimuran di Indonesia masih identik dengan orang tua yang membuat anak takut.
"Kadang-kadang anak jadi takut sama orang tua untuk mengungkap apa pun yang terjadi dalam hidupnya karena 'gue pasti dimarahin'," timpal Ashanty.
Pola asuh dengan orang tua sebagai teman bagi anak rupanya memang telah banyak dilakukan pada era modern belakangan ini. Hak tersebut berdasarkan temuan dari survei yang dilakukan The Toys Matrix dan Daily Advent.
Survei itu juga menunjukkan bahwa 87 persen partisipan, termasuk orang tua saat ini, percaya bahwa berteman dengan anak memberi keuntungan bagi mental orang tua.
Baca Juga: Banyak Cetak Program Milenial, Erick Thohir Jadi Idola Anak Muda
Namun, survei tersebut juga mengungkap, tidak semua orang tua menyukai metode yang menganggap anak sebagai teman. Bahkan menganggap gaya pengasuhan seperti itu "malas” dan menunjukkan orang tua yang kurang asertif.
Ahli parenting di Inggris Sue Atkins mengatakan bahwa ada beberapa hal positif dari dalam pola asuh menjalin hubungan sebagai teman dengan anak. Dia menegaskan, saat metode asuh dengan pendekatan menyenangkan dan positif, ikatan antara anak dan orang tua akan semakin kuat.
Sebab, saat orang tua mencoba dan menjadikan anak sebagai teman, maka orang tua pun membantu mereka merasa diasuh, didukung, dan dipahami. Kondisi seperti itu pada akhirnya juga akan bermanfaat bagi kesehatan mental anak.