Suara.com - Polusi udara di Jabodetabek saat ini kian mengkhawatirkan. Pasalnya, udara tidak sehat yang kita hirup dapat menyebabkan batuk, pilek, dan penyakit paru-paru kronis, terutama pada anak-anak. Hal tersebut juga menjadi perhatian artis cantik Nikita Willy.
Baru-baru ini, istri pengusaha Indra Priawan tersebut tampak mengajak sang putra, Issa Xander Djokosoetono melakukan salt therapy atau terapi garam. Di Instagramnya, wanita 29 tahun itu mengungkap ini merupakan upaya pencegahan agar sang putra tidak mudah sakit.
"Issa sedang tidak batuk/pilek, tapi karena udara Jakarta sedang tidak bagus jadi aku coba seminggu sekali melakukan salt therapy," ujar Nikita Willy dalam unggahan Instagram Stories, Rabu (23/8/2023).
Lebih lanjut Nikita Willy menjelaskan, saat anak menghirup garam, itu akan membantu proses penyerapan racun, alergen, dan partikel udara yang tidak baik dari saluran pernapasannya.
Baca Juga: Ngeri! Polusi Udara Bikin Kulit Lebih Rentan Rapuh, Bagaimana Melindunginya?
Baby Issa pun tampk dimasukkan ke sebuah ruangan penuh garam dan dibiarkan bermain sesukanya dengan mainan menarik yang telah disediakan. Ruangan tersebut sekilas mirip dengan area permainan salju dan pasir yang disukai anak-anak.
Usai menjalani salt therapy, Nikita Willy pun mengajak putranya pulang untuk beristirahat. Wajah Baby Issa saat itu terlihat tampak menggemaskan karena terkena garam.
Apa itu Salt Therapy dan Manfaatnya?
Sebenarnya apa sih salt therapy yang dijalani baby Issa dan apa saja manfaatnya? Mengutip dari Salt The Earth, salt therapy adalah pengobatan alami yang melibatkan penghirupan garam kering dalam lingkungan yang nyaman dan terkendali.
Sembari duduk bersantai dan bermain, alat medis yang disebut halogenerator akan menyebarkan partikel garam mikroskopis ke dalam ruangan yang akan kita hirup ke dalam saluran udara dan paru-paru.
Partikel ini juga akan hinggap di kulit kita. Dikutip TikTok Primaku oleh dr Dini Astuti Mirasanti, Sp.A, terapi garam juga dapat membantu meringankan gejala kondisi kulit, pernapasan dan gaya hidup, termasuk asma, eksim dan psoriasis, demam alergi, sinusitis, pilek, mendengkur, stres, kelelahan dan gangguan kecemasan.
Terapi ini bisa dilakukan untuk bayi, anak-anak dan orang dewasa. Meski begitu, terapi ini harus dipandang sebagai terapi berkelanjutan yang digabungkan sebagai bagian dari pengobatan tradisional.