Tidak Hanya Bisa Deteksi Dini Kanker Payudara, Perempuan Juga Harus Paham Pilihan Pengobatan yang Tersedia

Kamis, 24 Agustus 2023 | 13:35 WIB
Tidak Hanya Bisa Deteksi Dini Kanker Payudara, Perempuan Juga Harus Paham Pilihan Pengobatan yang Tersedia
Ilustrasi deteksi dini kanker payudara. (Freepik/wayhomestudio)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker payudara masih jadi masalah kesehatan yang memprihatinkan di Indonesia. Salah satu penyebabnya akibat pasien kanker payudara terlambat memeriksakan diri ke dokter dan mendapatkan pengobatan.

Berdasarkan data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Persentase perempuan lebih banyak daripada laki-laki dengan jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa. 

Selain itu, 68-73 persen pasien juga terlambat mengunjungi pusat kesehatan untuk melakukan pemeriksaan dan sudah dalam kondisi stadium lanjut (stadium III dan IV). 

kucing (CNN Indonesia)
kucing (CNN Indonesia)

Dokter bedah dr. Walta Gautama Said Tehuwayo, Sp.B.Subsp.Onk(K)., menegaskan bahwa angka kematian akibat kanker payudara dapat diminimalisir sampai 43 persen jika masyarakat rutin melakukan deteksi dini dan mencegah penyebab kanker payudara. 

Baca Juga: Bisa Berubah Jadi Kanker Kulit, Ini Ciri-Ciri Tahi Lalat yang Harus Diwaspadai!

Menurutnya, pasien perlu memiliki pengetahuan yang cukup untuk dapat membuat keputusan terkait pengobatan yang tepat.

"Ini melibatkan pemahaman mendalam mengenai ketentuan, dan rekomendasi tata laksana terbaik yang sesuai dengan kondisi mereka. Jadi kenali kanker payudara dengan baik, pastikan tatalaksana sesuai dengan target terapi adalah kunci keberhasilan," saran dokter Walta saat konferensi pers di kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia (Kemen PPPA), Jakarta, Rabu (23/8/2023).

Pilihan perawatan kanker payudara bergantung pada stadium kanker, jenis kanker, dan faktor kesehatan pasien. Beberapa pilihan tata laksana kanker payudara pada umumnya meliputi, pembedahan atau operasi, kemoterapi, terapi radiasi, terapi hormon (endokrin), terapi target, dan perawatan paliatif.

Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA Lenny N. Rosalin mengingatkan bahwa perempuan punya peran yang sangat besar dalam penanganan kasus kanker payudara. Selain karena kebanyakan pasien kanker payudara dialami kaum hawa, tetapi perempuan juga berperan dalam masyarakat sebagai kunci kehidupan keluarga, baik sebagai pribadi, istri, dan ibu. 

"Untuk itu, pemberdayaan perempuan menjadi langkah yang krusial dalam perjuangan melawan kanker payudara menuju kesuksesan pemulihan," kata Lenny.

Baca Juga: Mengenal Inovasi Baru Pengobatan Kanker Payudara HER2 Positif, Lebih Nyaman dan Efisien

Kemen PPPA pun bekerja sama dengan PT Novartis Indonesia untuk lakukan kegiatan edukasi kampanye “Rights to Smile: Perempuan Bicara Kanker Payudara” yang bertujuan meningkatkan kesadaran perempuan Indonesia untuk lebih berdaya dalam memegang kendali atas kesejahteraan dan kesehatan mereka, khususnya terkait tatalaksana kanker payudara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI