Suara.com - Punya penis panjang mungkin jadi dambaan banyak pria. Tetapi, meski ukuran alat kelamin pria nampak lebih panjang sebenarnya tidak menjamin kepuasaan saat hubungan intim juga.
Pakar seksual dokter Boyke Dian Nugraha mengakui kalau anggapan Mr p atau penis panjang ialah yang ideal memang telah berkembang sejak zaman dulu.
"Mitosnya memang berkembang sejak zaman Yunani bahwa yang bisa memuaskan hanya dewa-dewa cinta yang mempunyai alat kelamin besar. Tapi itu tidak ada hubungan dengan kepuasan seksual," kata dokter Boyke, dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Rabu (23/8/2023).
Berdasarkan penelitian di Amerika, lanjutnya, kondisi penis yang paling memuaskan wanita saat berhubungan seksual justru tergantung dari ketebalannya, bukan panjangnya.
Baca Juga: Demi Bisa Ereksi Lama, Miliader Ini Rela Habiskan Uang Rp47,5 Miliar Untuk Terapi Peremajaan Penis
"Ketebalan yang menentukan kepuasan, 98 persen menyatakan bahwa yang lebih tebal, lebih genduk Mr P yang lebih memuaskan. Masuk akal juga sih karena yang lebih tebal itu ketika dicengkeram sampai sekuat itu," jelasnya.
Dokter Boyke mengingatkan, agar para kaum adam tak perlu terlalu khawatir dengan ukuran panjang penis. Selama panjang penis minimal 12 cm pada saat ereksi, dia menegaskan bahwa ukuran tersebut masih tergolong normal. Ia mengingatkan kalau mengukur panjang penis memang sebaiknya hanya pada saat sedang ereksi.
"Jadi tolong jangan diukur saat dia lagi tidak ereksi karena pada dasarnya hasil akhirnya sama. Kalau penis yang ketika diukur hanya 4 cm saat tidak ereksi, maka dia akan naik 3,5 kali lipat saat ereksi. Lalu kalau penis itu juga ukurannya sudah 6 cm mungkin hanya 2,5 kali bertambahnya. Jadi ereksi itu yang menentukan. Jadi sepanjang ukurannya 12-14 it's ok," tuturnya.
Pria baru khawatir apabila ukuran penis pada saat ereksi kurang dari 7 cm. Karena kondisi tersebut menandakan kalau dia mengalami micro penis atau penis terlalu kecil.
Meski begitu, pembesaran penis memang masih mungkin dilakukan. Hanya saja, dokter Boyke menegaskan bahwa cara-cara tradisional, seperti menggunakan daun gatal hingga minyak lintah, tidak bisa untuk membesarkan penis.
Baca Juga: Cara Berhubungan Seks dengan Penis Bengkok Tapi Tetap Enak, Memang Bisa?
Secara medis, pembesaran penis dilakukan dengan menambahkan lemak pada batangnya yang diambil dari perut.
"Kita suntik, tebal dia. Kalau yang kurang panjang kita tarik, ligamennya kita potong lalu kita jahit sehingga lebih panjang. Namun, selalu ada kekurangan kalau secara alami. Penis yang diperbesar atau diperpanjang akan menjadi mudah patah," pungkas dokter Boyke.