Suara.com - Via Vallen bersama suaminya Chevra Yolandi tengah berada di Amerika Serikat. Pasangan itu sempat menikmati waktu santai dengan berjalan-jalan di area Times Square, New York, Amerika Serikat. Selama jalan-jalan tersebut rupanya Via Vallen alami kejadian tak terduga.
Pelantun lagu Sayang itu mengaku terkena dampak dari paparan asap ganja yang dikonsumsi oleh orang-orang di sekitarnya. Alhasil, Via Vallen pun ikut 'ngefly' alias terbawa pusing meski hanya terpapar asap ganja secara tak sengaja.
"DI sepanjang jalan banyak banget yang ngeg*nja," curhat Via Vallen lewat Instagram story pribadinya, dikutip Rabu (23/8/2023).
Pada postingan tersebut Via Vallen juga menambahkan keterangan lokasi di Times Square. Diketahui bahwa mengisap ganja memang diperbolehkan di Amerika Serikat.
"Asepnya lama lama bikin oleng yaa Allah maafin," lanjut pedangdut 31 tahun tersebut.
Pusing memang bisa jadi dampak yang cepat dirasakan setelah menghirup asap ganja, apalagi jika paparan cukup banyak. Dikutip dari Alodokter, jika ringan atau hanya terjadi sebentar, maka efek tersebut tidak akan terlalu membahayakan tubuh dan umumnya keluhan akan segera menghilang.
Akan tetapi, orang yang jadi penghisap ganja pasif seperti Via Vallen, bisa jadi hasil tes urin positif narkoba. Hal itu bisa terjadi bila mengalami paparan terhadap asap di ruangan tertutup dalam waktu lama. Sedangkan bila seseorang terpapar pada ruangan terbuka dengan ventilasi baik, maka tes urin umumnya tidak akan memberikan hasil reaktif atau positif.
Tetapi, pada dasarnya, terpapar asap ganja pada ruangan tertutup maupun terbuka, sama-sama memberikan dampak negatif pada tubuh. Ganja bisa terserap dan masuk ke aliran darah, menimbulkan keluhan ringan sampai sedang, tergantung kadar yang terhirup.
Penelitian yang diterbitkan di The Journal of Drug and Alcohol Dependence mengungkap kondisi ekstrem pada orang yang terpapar asap ganja di ruangan tanpa ventilasi. Setelah menghabiskan satu jam dalam kondisi seperti itu, orang yang hanya terpapar asap saja bisa alami efek obat positif dalam beberapa jam pertama, rasa mabuk ringan, dan gangguan ringan terhadap kinerja kognitif, kata penulis studi Ryan Vandrey, profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Hopkins.
Baca Juga: Bosan Beli, Seorang Wanita Nekat Tanam Ganja Hidroponik Sendiri di Lemari Kontrakan Kebon Jeruk
Selain itu, jumlah tetrahydrocannabinol atau THC (bahan aktif pot) yang dapat dideteksi muncul dalam sampel darah dan urin mereka setelahnya. Alhasil, hanya dalam hitungan jam, darah seseorang bisa positif narkoba hanya dengan terpapar asap ganja dalam ruangan tertutup.