Suara.com - Bangga terpilih sebagai satu-satunya perancang busana Indonesia yang ikut memeriahkan perayaan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang yang telah terjalin selama 65 tahun, desainer Torang Sitorus menampilkan karya mutakhirnya yang memadukan kain asli Sumatra Utara dengan keanggunan sutera Jepang di panggung teater di The Apurva Kempinski, Bali, pada Jumat (18/8/2023).
Inti dari koleksi terbaru Torang Sitorus dalam pameran ini adalah teknik inventifnya terhadap Ulos dengan memberikan beragam pilihan warna-warna baru yang unik dan caranya dalam menata busana dari kain khas Indonesia ini.
Torang Sitorus telah memelajari keunikan Ulos selama 25 tahun, dimana inovasi dan sustainability terpancar dari setiap tenunannya yang menggunakan benang 'katun sutera bemberg' dari Jepang, yang berasal dari biji kapas.
Sementara beragam warna-warna cerah yang tersedia dihasilkan dari pewarna kain alami yang berasal dari daun jolawe, kayu secang, kayu nangka, ekstrak daun, indigo, serat mahoni, dan gambir.
Baca Juga: Pasar Senen: Surga Ulos untuk Masyarakat Batak di Jakarta
Belum lama ini, secara tidak sengaja Torang menemukan serangkaian warna yang lebih lembut untuk Ulos ketika bereksperimen dengan air sisa pencelupan benang bemberg dengan warna Ulos pada umumnya.
Warna-warna lembut hasil eksperimennya menjadi warna tambahan untuk warna Ulos pada umumnya, atau disebut marhilong, yang biasanya dikenakan ketika upacara tradisional seperti pernikahan.
Sementara itu, koleksi Ulos dengan warna-warna baru yang lebih lembut ini banyak digemari oleh para kolektor dan penggemar tekstil Indonesia. Meskipun warna Ulos kini telah bertambah, Torang tetap berkomitmen untuk melestarikan keaslian motif Ulos seperti garis, kotak, zig-zag, dan pucuk rebung.
Dipadukan dengan desain kebaya klasik hingga kebaya modifikasi menciptakan sebuah perpaduan yang unik antara warisan budaya dan kenyamanan, dimana kerajinan tangan tradisional bertemu dengan kedinamisan masa kini.
Pameran koleksi Ulos hasil karya Torang sebelumnya telah digelar di Medan, Jakarta, dan The Apurva Kempinski Bali, dimana pameran-pameran tersebut mendapatkan respon positif dari publik, terutama dari komunitas ekspatriat Jepang.
Baca Juga: Desainer Gelar Medan Fashion Week di Titi Gantung, Lihat Nih
Sambutan yang luar biasa tersebut memicu kolaborasi lintas budaya dimana koleksi Torang telah menginspirasi seorang pengusaha tekstil asal Jepang untuk menggunakan kain Ulos sebagai bahan utama untuk membuat koleksi Kimononya.
Interaksi budaya yang terus berkembang ini semakin memperkuat hubungan diplomatik yang telah terjalin lama antara Indonesia dan Jepang.
Untuk memperingati hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang, koleksi Ulos dari Torang Sitorus dipamerkan melalui serangkaian acara. Acara pertama diadakan di Grand Indonesia - Jakarta, pada Mei 2023 dengan acara bertajuk ‘Heritage of the East, From Toba for a Powerful Indonesia’. Kemudian berlanjut ke The Apurva Kempinski Bali, yang dirayakan tepat setelah Hari Kemerdekaan Indonesia dalam acara yang bertajuk ‘Harmony in Diversity: A 65-Years Celebration of Indonesia and Japan’.
Rangkaian acara ini akan ditutup dengan Pameran Seni dan Budaya Indonesia yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang dengan acara ‘Exploring the Beauty of Indonesia with Hideo’ dalam kolaborasi dengan Hideo Gallery pada 19 Agustus hingga 9 September 2023 di Tokyo, Jepang.
Perayaan ini menjadi bukti bahwa karya seni memliki kekuatan untuk mempertahankan persatuan hingga menyatukan bangsa-bangsa melalui keindahan dan ekspresi artistiknya.
"Acara ini merupakan bukti dari ikatan yang kuat antara kedua negara dan perpaduan tradisi yang harmonis. Kesempatan ini sangat luar biasa untuk berbagi antusiasme saya terhadap karya seni dan perpaduan budaya. Saya juga sangat senang untuk dapat menampilkan bagaimana keanggunan sutera Jepang dan keindahan kain Sumatra dapat menyatu secara harmonis untuk melambangkan sebuah kisah persatuan dan kesatuan," ujar Torang Sitorus, perancang busana ternama dari Sumatera Utara.
Vincent Guironnet, General Manager The Apurva Kempinski Bali mengungkapkan antusiasmenya menyambut koleksi inovatif Torang Sitorus.
Ia berpendapat, karyanya merupakan perpaduan yang harmonis antara warisan kekayaan budaya Indonesia dengan gaya kontemporer, sebuah perwujudan dari persatuan dalam keberagaman.
"Karya seni Torang memadukan warisan budaya Indonesia dengan perspektif modern, yang tidak hanya relevan untuk masyarakat Indonesia, namun juga bagi komunitas global. Kolaborasi ini mencerminkan kekuatan seni dalam menjembatani budaya dan membina hubungan yang lebih bermakna. Kami merasa terhormat untuk menjadi bagian dari perjalanan ini," jelas Vincent Guironnet.