Suara.com - Punya penis besar dan bisa ereksi lama mungkin jadi dambaan banyak kaun adam. Hal itu pula yang nampaknya diimpikan seorang konglomerat dunia bernama Bryan Johnson.
Dia rela menghabiskan uang sebanyak 3,1 juta dolar atau setara Rp47,5 miliat dalam setahun untuk melakukan terapi peremajaan penis agar tetap ereksi lebih lama. Bryan Johnson mendapat perawatan gelombang kejut tiga kali seminggu.
Pria berusia 45 tahun itu melakukan terapi tersebut sebanyak 3 kali setiap minggu dengan biaya Rp15-30,6 juta.
"Memulai terapi peremajaan penis pertama: Terapi gelombang kejut terfokus 6 perawatan, 3x/minggu Biaya $1-2k," cerita Bryan Johnson pada cuitannya di Twitter, dikutip dari Perthnow.
Baca Juga: Mr P Bengkok, Coba Posisi Seks Ini Agar Makin Nyaman dan Nikmat!
Di cuitannya yang lain, Johnson merinci pengukuran dasar dan tujuan dari rencana peremajaan penisnya. Target utamanya untuk mencapai ereksi malam hari selama tiga jam, 30 menit.
Sebelum melakukan terapi tersebut, Johnson dahulu juga pernah menyuntik dirinya sendiri dengan plasma putranya yang berusia 17 tahun untuk mencoba tetap awet muda.
Berbicara di podcast Dairy of a CEO, Johnson mengakui bahwa gaya hidupnya yang ekstrem ketika masih lajang membuat kualitas seksnya saat ini menjadi rumit.
Orang Amerika mengikuti cata yang ketat dalam upayanya untuk memutar balik waktu, mulai dari minum 111 pil sehari, minum 88 ml alkohol setiap pagi, mengikuti pola makan nabati yang dikemas dengan "sayuran super", tidak makan setelah jam 11 pagi dan selalu berada di tempat tidur pukul 8.30 malam.
“Dalam keadaan di mana saya mencoba berkencan, hal pertama yang saya lakukan adalah memberi mereka daftar 10 hal, seperti, 'Ini semua hal yang akan Anda benci tentang saya dan (semua hal yang) akan terjadi. Jadikan aku pasangan yang mustahil untukmu'. Ini masalah besar," katanya.
Baca Juga: Bukan Cuma Terjadi Pada Wanita, Mr P Pria Juga Bisa Robek: Bagaimana Cara Penanganannya?
Johnson telah mencapai ketenaran viral untuk upayanya memulihkan organ dan fungsi tubuhnya menjadi seperti anak berusia 18 tahun melalui perubahan kesehatannya yang aneh.