Suara.com - Chelsea Olivia belum lama ini membagikan kegiatannya lakukan suntik vaksin HPV. Istri Glenn Alinskie tersebut sampai merasa kesakitan ketika disuntik oleh dokter. Meski begitu, dia tetap melakukannya bahkan sampai dosis kedua.
"Vaksin HPV dosis 2, Gimana rasanya?? Yah begitulaaah," kata Chelsea Olivia dalam postingannya di Instagram, dikutip Senin (21/8/2023).
Ibu dua anak itu mulanya nampak tenang ketika akan disuntik oleh dokter. Tetapi, ketika vaksin sudah disuntikan, Chelsea Olivia langsung memasang wajah meringis kesakitan. Namun, rasa sakit itu baginya tidak masalah daripada harus mengalami sakit kanker serviks.
"Tapi Worth It yahh daripada mengobati, mending tahan sakit sedikit," ujarnya.
Baca Juga: Mandiri Sejak Kecil, Intip 7 Potret Nastusha Anak Chelsea Olivia Cuci Baju Sendiri
Diketahui bahwa HPV adalah Human Papilloma Virus. Sehingga Vaksin HPV bermanfaat untuk mencegah terjadinya infeksi dati HPV, salah satunya kanker serviks.
Kementerian Kesehatan RI mencatat bahwa kanker leher rahim atau kanker serviks termasuk jenis kanker penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia.
Imunisasi HPV utamanya diberikan segera kepada anak-anak perempuan mulai usia 11 tahun untuk dosis pertama dan selanjutnya dosis kedua 6 sampai 12 bulan kemudian.
Data Kemenkes bahwa tingkat kematian akibat kanker serviks mencapai 50 persen. Kebanyakan kematian terjadi karena pasien datang berobat sudah terlambat. Tahun 2021, data Globocan, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.
Penyebab kanker serviks bisa beragam. Tetapi sebagian besar disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus atau HPV yaitu sekitar 95 persen. Walaupun memiliki risiko kematian yang tinggi, kanker serviks dapat dicegah. Salah satunya upaya pencegahan yaitu melalui pemberian imunisasi Human Papillomavirus (HPV).
Baca Juga: GMP Gelar Penyuluhan dan Konsultasi IVA untuk Cegah Kanker Serviks
Sementara itu, Chelsea Olivia tidak hanya lakukan vaksim HPV untuk mencegah ka ker serviks. Pemain sinetron Buku Harian Nayla itu juga rutin lakukan pemeriksaan pap smear setiap tahun bersama sang kakak. Baginya, deteksi dini kanker serviks seperti itu wajib bagi perempuan yang sudah menikah dan melahirkan seperti dirinya.
"Jadi kalo sama dokter Azem ini aku selalu diperiksa komplit.. pap smear dan cek kondisi telur dan kandungan juga (walaupun gak ada rencana hamil, tapi ini tetap penting dilakukan setahun sekali, No debat)," kata Chelsea Olivia lewat Instagram story beberapa waktu lalu.
Selain dengan pemeriksaan USG, pap smear biasanya juga dilakukan dengan mengambil sampel sel di serviks. Setelah itu, sampel sel akan diteliti di laboratorium agar diketahui apakah di dalamnya terdapat sel prakanker maupun sel kanker. Pap smear juga bisa digunakan untuk mendeteksi infeksi atau peradangan pada serviks.
Dikutip dari Alodokter, pemeriksaan ini dianjurkan dilakukan setiap 3 tahun sekali pada wanita usia 21 tahun ke atas. Bagi wanita usia 3065 tahun, pap smear bisa dilakukan tiap 5 tahun sekali, tetapi perlu dikombinasikan dengan pemeriksaan HPV.