Suara.com - Fenomena polusi udara tidak hanya terjadi di Ibu Kota Jakarta, tapi juga sampai ke kota Bandung. Hal ini dibuktikan dari keruhnya pemandangan dari atas pesawat kota Bandung.
Situasi Bandung dipenuhi polusi ini, terekam melalui video viral dari atas pesawat pada 14 Agustus 2023 memperlihatkan langit Kota Kembang itu menghitam, seperti yang dibagikan akun @infobdgcom dilihat suara.com, Sabtu (19/8/2023).
"Pesawat Super Air Jet UI-551 mendarat di kota Bandung pukul 13.50 WIB. Tapi hari itu langit kota Bandung menghitam," tulis konten TikTok @andripivadi.
Menurut Andri, sesaat sebelum mendarat pesawat kembali naik ke atas langit diduga ingin menunjukkan kota Bandung sedang tidak baik-baik saja, agar penumpang kembali tersadar dan melihat udara di Indonesia sedang memburuk.
Baca Juga: Breaking News! Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan Mundur
"Bahwa bukan Jakarta saja, Bandung juga sedang tidak baik-baik saja," tulis akun tersebut dengan harapan udara di Indonesia kembali membaik.
"Jaga Bandung supaya tetap asri, segar dan sejuk," tulis @infobdgcom.
Perlu diketahui, polusi udara dikatakan berbahaya jika masuk kategori PM 10, yaitu partikel udara berukuran 10 mikrometer atau lebih kecil, polusi ini sering ditemukan pada debu dan asap. Tidak kalah berbahaya, polusi udara PM 2.5 yakni partikel berukuran 2,5 mikron alias mikrometer.
Kedua partikel ini disebut berbahaya, karena berukuran lebih kecil dari diameter rambut manusia yang berukuran 50 hingga 70 mikrometer.
Pada 15 Agustus 2023 lalu laman IQAir menyebut indeks kualitas udara kota Jakarta berada di angka 162 dengan jenis polutan utama PM 2.5, serta nilai konsentrasi 76 mikrogram per meter kubik.
Baca Juga: Viral, Pemuda Palak Sopir di Terowongan Tol Tomang
Sementara itu, untuk mengatasi polusi udara di jabodetabek PejabatGubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menghadiri rapat terbatas di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marives), Jakarta Pusat pada hari ini Jumat, 18 Agustus 2023.
Rapat ini dipimpin oleh Menteri Koordinator (Menko) bidang Marives Luhut Binsar Panjaitan. Selain Heru, turut hadir juga Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto.
Heru mengatakan, Luhut mengarahkan agar kebijakan bekerja dari rumah alias Work From Home (WFH) digencarkan di tingkat pemerintah daerah (pemda) hingga kementerian.
Di sisi lain, banyak juga kritikan keras seputar kebijakan WFH dianggap tidak menyelesaikan masalah dari akarnya, karena tidak signifikan menurunkan polusi udara di langit yang sudah sangat mengganggu kesehatan warga yang rentan, seperti anak-anak, lansia hingga ibu hamil.