Rayakan HUT RI ke-78 dengan Merdeka Finansial Agar Gak Jadi Generasi Sandwich, Begini Caranya!

Kamis, 17 Agustus 2023 | 15:55 WIB
Rayakan HUT RI ke-78 dengan Merdeka Finansial Agar Gak Jadi Generasi Sandwich, Begini Caranya!
Ilustrasi merdeka finansial. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-78 hari ini, 17 Agustus 2023. Salah satunya bisa dengan memperbaiki kondisi keuangan agar bisa merdeka finansial.

Terlebih bagi generasi sandwich yang dinilai masih berada dalam fase perjuangan memiliki ketahanan keuangan agar bisa mencapai merdeka finansial.

Menurut data dari survei Katadata Insight Center dan Astra Life, September 2021 bahwa 48,7 persen masyarakat Indonesia merupakan generasi sandwich yang memiliki tanggungan finansial atas keluarganya. Data tersebut berdasarkan populasi usia 25 sampai 45 tahun.

Sayangnya, dari seluruh generasi sandwich di Indonesia hanya 13,4 persen yang memiliki kesiapan finansial dalam memenuhi pengeluaran pokok, menabung, dan berinvestasi.

Baca Juga: Daftar 9 Komandan Upacara HUT RI di Istana Merdeka Era Presiden Jokowi

Ilustrasi keuangan (Pixabay/Steve Buissinne)
Ilustrasi keuangan (Pixabay/Steve Buissinne)

Meski begitu, menjadi tulang punggung keluarga sebenarnya bukan halangan bagi seseorang bisa ketahanan juga merdeka finansial.

“Kami memahami di usia produktif memiliki banyak kebutuhan serta tujuan finansial baik pada jangka pendek, menengah atau jangka panjang. Untuk itu, kita berikan beberapa tips agar bisa memiliki ketahanan finansial untuk melanjutkan hidup diri sendiri dan keluarganya, khususnya dalam semangat HUT ke-78 Republik Indonesia ini," Marketing, Alternate, & Direct Business Group Head Astra Life Windy Riswantyo dalam siaram tertulisnya.

Berikut empat tips perencanaan keuangan berikut:

1. Tidak hanya hidup dari gaji

Rumus paling dasar dalam mengelola keuangan merupakan pendapatan harus lebih besar dari pengeluaran. Jadi, penting untuk bijak dalam mengatur pengeluaran berdasarkan prioritas. Untuk itu, setelah menerima gaji segera alokasikan sesuai dengan pos pengeluaran.

Baca Juga: Makna dan Kisah Di Balik Lomba-Lomba 17 Agustus, Ternyata Tentang Perjuangan Masyarakat Indonesia?

Hal yang umum dilakukan untuk menyisihkan alokasi gaji dengan ukuran 30 sampai 50 persen untuk biaya hidup, bayar utang atau cicilan maksimal 30 persen, tabungan dan investasi minimal 10 persen, dan proteksi sekitar 10 persen. Metode alokasi bujet tersebut dapat membantu mengatur keuangan lebih teratur.

Bila selisih dari pendapatan dan pengeluaran kebutuhan hampir sama, diperlukan upgrade skill untuk meningkatkan karir atau mencari penghasilan tambahan.

2. Sisihkan bukan sisakan

Penting untuk mengatur prioritas kebutuhan, untuk menghindari “bocor halus” pada keuangan yang secara tidak sadar terjadi, seperti bayar untuk ngopi setiap hari, biaya parkir, mampir ke supermarket dengan niat membeli keperluan atas satu barang, yang terjadi malah membeli banyak barang. Selain itu langganan produk digital di smartphone seperti audio, video streaming ataupun games berbayar.

Lebih dari itu, bocor halus juga terjadi akibat tekanan sosial seprti FOMO (fear of missing out) di kalangan generasi sandwich. Tidak ada salahnya untuk fomo, namun tetap dalam batas wajar sesuai dengan skala prioritas.

3. Bayar untuk masa depan

Perlu dicatat, pengeluaran kebutuhan tidak hanya untuk hari ini, namun sebagai bekal untuk masa depan, sehingga penting untuk mengalokasikan pendapatan untuk pemenuhan dana darurat sebesar 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan, proteksi, dan investasi.

Dalam perencanaan keuangan, sebelum berinvestasi penting untuk memiliki proteksi. Proteksi yang kita miliki sangat penting fungsinya untuk mengamankan kondisi finansial dari risiko kehidupan seperti, sakit atau sakit keras yang mengancam income hingga tutup usia di usia produktif.

4. Review berkala pos keuangan

Setelah mengelola secara disiplin bujet per bulan, dengan skala prioritas yang sudah dimiliki dan memanfaatkan investasi yang terus berjalan, penting juga dilakukan review secara berkala dari pos keuangan yang dimiliki. Perlu diingat, hal yang tidak disengaja terjadi seperti “bocor halus” pada pos keuangan dan sering dilakukan tanpa sadar, bisa jadi akan menjadi habit atau gaya hidup.

Untuk itu, review secara berkala akan berguna sebagai evaluasi keuangan. Review berkala juga diperlukan untuk kebutuhan proteksi baik untuk jiwa ataupun kesehatan agar proteksi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan di setiap tahapan kehidupan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI