Suara.com - Pada tanggal 17 Agustus 2023 mendatang, masyarakat Indonesia akan merayakan HUT Kemerdekaan RI yang ke-78. Bertepatan pada hari ini, masyarakat Indonesia biasanya akan melakukan berbagai kegiatan mulai dari upacara bendera, perlombaan, pawai, dan lainnya.
Bahkan, di sepanjang jalan biasanya masyarakat akan memasang bendera merah putih di rumahnya. Semua hal-hal perayaan tersebut merupakan bentuk pengingat kepada masyarakat Indonesia mengenai perjuangan para pahlawan demi mencapai kemerdekaan.
Apalagi, butuh perjuangan yang sulit oleh para tokoh hingga akhirnya Ir. Soekarno membacakan naskah proklamasi pada 17 Agustus 1945. Peristiwa pembacaan naskah proklamasi tersebut yang menjadi momen bersejarah sebagai tanda Indonesia merdeka.
Namun, rupanya di balik prosesi pembacaan naskah proklamasi tersebut, terdapat berbagai fakta-fakta unik yang belum banyak orang ketahui. Berikut beberapa fakta menarik mengenai pembacaan naskah proklamasi 17 Agustus 1945 mengutip unggahan Instagram Direktorat Jenderal GTK Kemendikbudristek.
Baca Juga: 35 Bingkai Foto 17 Agustus 2023, Dapatkan Link Twibbon di Sini
1. Naskah proklamasi dibuang
Naskah asli proklamasi rupanya sempat dibuang sebelum dibacakan oleh Bung Karno. Naskah asli ini ditemukan di tempat sampah di rumah Laksamana Maeda oleh wartawan asal Aceh, BM Diah. Bahkan, ia menyimpan naskah tersebut hingga akhirnya menyerahkannya ke Museum Arsip Nasional pada 1992.
2. Pembacaan naskah proklamasi direkam ulang
Suara Ir. Soekarno yang sering didengar pada beberapa video saat ini, rupanya adalah rekaman ulang. Pasalnya, saat pembacaan naskah proklamasi pada 17 Agustus 1945, Indonesia belum ada teknologi canggih untuk merekam suara. Sementara Bung Karno kembali merekam ulang pembacaan naskah proklamasi di studio RRI pada 1952.
3. Dokumentasi proklamasi nyaris disita
Baca Juga: Live Streaming Pidato Kenegaraan Presiden RI Jokowi 16 Agustus 2023
Momen Ir.Soekarno membacakan proklamasi rupanya juga hampir disita oleh Jepang. Akan tetapi, seorang fotografer, Frans Mendur menyelamatkan dokumentasi tersebut dan menanamnya di bawah pohon kantor Harian Asia Raja agar tidak ditemukan
4. Kain bendera didapat dari pasukan Jepang
Kain yang menjadi bahan untuk menjahit bendera merah putih oleh Ibu Fatmawati rupanya berasal dari Jepang. Seorang pasukan Jepang bernama Chairul Basri memberikan kain tersebut untuk dijahit menjadi bendera merah putih.
5. Proklamasi dilakukan saat puasa
Pembacaan naskah proklamasi sendiri ternyata dilakukan saat bulan Ramadhan. Pada 17 Agustus 1945 itu bertepatan dengan 9 Ramadhan 1364 H. Oleh sebab itu, pembacaan naskah proklamasi oleh Ir. Soekarno dilakukan saat puasa.