Tasya Kamila Curhat Kena Dampak Parahnya Polusi Udara di Jakarta: Anak Batuk Pilek Sampai Sebulan

Selasa, 15 Agustus 2023 | 16:55 WIB
Tasya Kamila Curhat Kena Dampak Parahnya Polusi Udara di Jakarta: Anak Batuk Pilek Sampai Sebulan
Keluarga Tasya Kamila [Instagram/@tasyakamila]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tasya Kamila turut merasakan dampak buruknya udara di DKI Jakarta dan sekitarnya. Dia curhat di media sosial kalau kedua anaknya kompak alami sakit akibat terpapar polusi udara.

Istri Randy Bachtiar itu mengatakan kalau anak keduanya yang baru berusia 7,5 bulan bahkan sakit sampai satu bulan penuh.

"Bulan lalu, Shanin batuk pilek indikasi alergi sampai 1 bulan baru mereda. Selain minum obat, terapinya 6x inhalasi di RS + 10x inhalasinya di rumah," curhat Tasya lewat Instagram story pribadinya pada Selasa (15/8/2023).

Tetapi baru sekitar satu minggu sembuh, anak bungsu Tasya Kamila itu kembali batuk dan harus jalani pengobatan uap di rumah. Ketika mencari obat inhalasi sampai ke tiga apotik, Tasya justru selalu kehabisan stok.

Baca Juga: Inilah Dampak Pembakaran Batu Bara, Jadi Penyebab Polusi Udara Jakarta?

Anak pertamanya, Arrasya juga sakit batuk pilek dan indikasi alergi sampai tidak bisa sekolah selama sepekan.

Tasya Kamila curhat anak batuk pilek sebulan dampak polusi udara. (dok. Instagram)
Tasya Kamila curhat anak batuk pilek sebulan dampak polusi udara. (dok. Instagram)

"Kata dokter gak ada masalah di imunitasnya Arr dan Shanin, tapi emang separah itu udara di Jakarta," ujar Tasya.

Artis 30 tahun itu mengaku memang cukup mengikuti berita tentang polusi udara di Jakarta. Ia meyakini kalau polusi udara yang ada di Jakarta tidak hanya terjadi karena asap transportasi, melainkan juga dampak dari cemaran emisi PLTU. Juga pabrik di sekitaran Jakarta yang menggunakan batu bara.

"Kemarin data polusi yang dirilis Pemda emg bilang banyak dr transportasi sih, tp gatau jg akuu itu ngukur juga gakk dampak emisi dari PLTU sama indistri dari yang bukan di DKI (provinsi tetangga)?" tutur Tasya.

Saking memerhatikan isu tersebut, Tasya dan suaminya yang memang bekerja dalam bidang engineer itu sampai ragu untuk membeli mobil listrik. Sebab menurutnya hal itu juga bukan berarti jadi solusi akhir dari pencemaran udara.

Baca Juga: Ngerasa Jerawat Makin Parah? Kata Dokter Kulit Polusi di Jakarta Bisa Jadi Biang Kerok!

"Kalau ngechargenya pake listrik yg bersumber dr PLTU batubara yaa gak jadi solusi dong, secara kita ga bisa milih jg ke PLN, listrik yg dipake di rumah maunya cuma yg dari renewables gt," pungkas Tasya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI