Suara.com - Censen eks JKT48 alias Yansen Indiani, istri Komedian Marshel Widianto hamil anak kedua, padahal anak pertamanya baru berusia 4 bulan. Pertanyaanya, bisakah ibu hamil dan menyusui sekaligus?
Kabar kehamilan ini dibagikan Marshel dan Censen di akun media sosial pribadinya, suami istri bersama anak pertamanya ini memperlihatkan test pack alias alat cek kehamilan manual, dan terlihat dua garis berwarna merah.
"Inilah Keluarga kita… Yang subur dan kaya rayaaa… Sawah ladang terhampar luas Samudra Biru. Terima kasih Om Je sudah percaya lagi kepada kami dengan menitipkan anak Kedua kami Tercinta," tulis Marshel, saat mengumumkan kehamilan Censen dikutip suara.com, Sabtu (12/8/2023).
Dengan kabar ini, artinya Censen hamil dalam keadaan sedang memberikan ASI eksklusif, karena anak pertamanya lahir pada Maret 2023 lalu sehingga belum bisa menerima sumber nutrisi selain ASI.
Baca Juga: Amanda Manopo Foto Seksi Lagi, Marshel Widianto dan Cesen Ribut
Banyak yang mengkhawatirkan kondisi anak pertama Marshel dan Censen kekurangan gizi, karena ibunya harus mencukupi nutrisi selama kehamilan. Ditambah Censen harus siap membagi tubuhnya, untuk menyusui dan memastikan bayi yang dikandungnya nutrisinya tercukupi untuk bisa berkembang.
Efek Samping Menyusui saat Hamil
Melansir WebMD, banyak yang percaya menyusui mencegah kehamilan. Tapi faktanya perempuan tetap bisa hamil saat menyusui. Ibu hamil juga bisa tetap menyusui anaknya yang lebih tua saat proses kehamilan.
Ada anggapan menyusui saat hamil berbahaya bagi bayi yang belum lahir. Tapi penelitian membuktikan aman tetap menyusui, jika ibu hamil tidak berada di kondisi rumit. Menyusui juga tidak akan mempengaruhi si ibu, bayi di kandungan atau anak yang sedang disusui.
Tapi tidak menampik kemungkinan ada beberapa efek samping menyusui saat hamil di antaranya sebagai berikut:
Baca Juga: Denise Chariesta Cari Suami Bayaran untuk Temani Persalinan, Cek Syaratnya
1. Kontraksi Rahim
Saat menyusui ibu akan melepaskan hormon oksitosin yang merangsang produksi ASI, tapi di saat bersamaan bisa menyebabkan kontraksi rahim. Kontraksi rahim yang dialami cenderung ringan, jika kondisi kehamilan tidak berbahaya.
Tapi pada kehamilan yang berisiko tinggi seperti riwayat kelahiran prematur hingga pernah keguguran. oksitosin bisa menambah kontraksi rahim dan mempengaruhi kehamilan.
2. ASI Berubah
ASI yang diberikan pada anak yang disusui dari ibu hamil bisa dipastikan tetap bernutrisi, tapi isi, kuantitas, konsitensi, dan rasanya bisa berubah seiring waktu perubahan hormon saat hamil.
ASI bisa jadi lebih asin, produksinya menurun, yang hasilnya anak yang disusui bisa dengan sendirinya menyapih atau berhenti minum ASI sebelum bayi di kandungan lahir.
3. Ketidaknyamanan Fisik
Pada kehamilan trimester pertama, ibu akan mengalami nyeri puting dan nyeri payudara, ditambah ia harus menyusui bayi sekaligus. Apalagi ibu hamil akan mengalami penurunan asupan makanan dan air karena mual di pagi hari atau morning sickness sehingga merasa terus, sehingga ketidaknyamanan fisik bisa bertambah.
4. Risiko Kesehatan Bayi di Kandungan
Laktasi atau menyusui bisa sangat menguras energi, terlebih jika ibu sedang hamil. Ini karena fisik dituntut mendapatkan nutrisi yang sangat tinggi, dan seringnya bisa menimbulkan risiko kesehatan untuk bayi yang belum lahir.
Risiko kesehatan ini seperti penurunan aliran darah ke plasenta, perkembangan bayi di kandungan lebih lambat, risiko berat lahir rendah bayi di kandungan, keguguran hingga risiko kematian janin.