Suara.com - Isu lingkungan dan kerusakan alam belakangan makin banyak terjadi di sejumlah wilayah. Meski demikian, sebenarnya masih ada beberapa wilayah yang menjadi rumah bagi para binatang bebas untuk berkeliaran, salah satunya Kawasan Ekosistem Leuser di Aceh Timur.
Leuser ini menjadi tempat tempat di mana gajah, harimau, badak, dan orang utan Sumatera berkeliaran di satu tempat.
Selain itu, leuser sendiri menjadi sebuah surga bagi para binatang hidup berdamping di alam liar. Namun, sayangnya tidak banyak orang yang tahu. Padahal, dengan leuser ini menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk bisa melihat kalau adanya rumah bagi para binatang hidup berdampingan.
Melihat keindahan leuser ini, Sejauh Mata Memandang (SMM) bersama dengan Yayasan HAkA dan Forum Konservasi Leuser berkolaborasi ciptakan koleksi fashion yang terinspirasi dari Kawasan Ekosistem Leuser di Aceh Timur dengan tema “Rimba”.
Baca Juga: Tampil dengan Fashion Kompak dan Serasi Bersama Buah Hati, Ini Inspirasinya
Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang (SMM), Chitra Subyakto mengatakan, koleksi ini menjadi bentuk ekspresi dalam menyuarakan upaya menjaga kelestarian alam, khususnya hutan yang memang menjadi rumah bagi para makhluk hidup.
“Koleksi ini merupakan sebuah ekspresi dari komitmen dalam upaya menjaga dan melestarikan alam terutama hutan serta berbagai makhluk yang hidup di dalamnya. Sejalan dengan ini, kami juga turut berpartisipasi pada program restorasi hutan di Kawasan Ekosistem Leuser yang sudah berjalan sejak akhir tahun 2020,” jelas Chitra dalam Media Gathering Sajian Koleksi Sejauh Mata Memandang: Rimba, Kamis (10/8/2023).
Chitra menambahkan, dengan hadirnya koleksi ini juga menjadi cara untuk mengajak masyarakat turut andil dalam konservasi hutan. Pasalnya, saat ini masyarakat sudah banyak yang sadar, tetapi belum melakukan tindakan sama sekali.
“Sudah banyak dari kita yang sadar akan ancaman kepunahan yang dihadapi oleh beberapa spesies makhluk hidup khas Indonesia. Namun banyak pula yang belum memahami tindakan apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk turut andil dalam konservasi hutan tempat bernaungnya flora dan fauna yang terancam, contohnya ekosistem di Leuser,” jelasnya.
Dalam desain yang dibuat, fashion ini menggunakan kain serat Tencel sehingga bisa terurai kembali di alam. Untuk desain yang dibuat juga dibentuk dalam berbagai produk baik dari scart, kemeja, baju panjang, outer, baju padma, baju panjang.
Selain itu, pada motif di produk yang dibuat terdapat berbagai gambar pohon, hingga berbagai binatang mulai dari gajah, harimau, orang utan, dan badak. Terdapat juga berbagai gambar pohon yang menggambarkan kehidupan leuser.
“Kain yang dibuat menceritakan tentan leuser jadi ada empat binatang dalam satu kain, ada gajah, badak, harimau, sama orang utan yang masih hidup berdampingan,” jelas Chitra.
Sementara itu, koleksi ini juga menampilkan warna-warna yang sesuai dengan alam yakni hitam, hijau, dan putih. Pemilihan warna ini juga akan membuat gambar-gambar semakin lebih terlihat.
“Hijau menceritakan hutan, warna favoritku juga hijau, kalau hitam personal aja, kalau putih gambarin gajah keliatan, aku mau ada warna sedikit, putih juga enggak memerlukan warna atau air yang banyak," pungkasnya.