Suara.com - Anak pertamanya belum genap setahun, Marshel Widianto dan sang istri, Yansen Indiani atau Cesen bagikan kabar bahagia kehamilan kedua. Hal ini diketahui dari unggahan Marshel Widianto yang memperlihatkan dirinya bersama sang istri memegang test pack.
"Terima kasih Om Je, sudah percaya lagi kepada kami dengan menitipkan anak kedua kami tercinta," tulis Marshel Widianto dalam keterangan foto yang diunggah di Instagram, Jumat (11/8/2023).
Ia juga menuliskan pesan semangat kepada istrinya karena akan mengandung selama 9 bulan lamanya. Marshel Widianto meminta doa agar selama kehamilan keduanya, Cesen bisa diberikan kesehatan dan lancar.
Unggahan tersebut langsung mendapat banyak ucapan selamat dari warganet dan beberapa rekan artis lainnya. Namun, sebagian warganet justru salah fokus karena Cesen sudah hamil lagi. Padahal, putra pertamanya, Archie Hermawan Farid Gilandy Widianto, belum genap berusia 1 tahun.
Baca Juga: Anak Belum Genap Setahun, Istri Marshel Widianto Hamil Lagi
Seperti diketahu, putranya itu lahir pada 1 Maret 2023. Oleh sebab itu, ketika mengumumkan kabar kehamilan anak kedua, ini sedikit membuat warganet terkejut. Namun, ada juga yang khawatir apakah hal tersebut aman untuk istrinya.
“Kaget udah anak kedua aja padahal yang pertama belum lama juga lahirnya, gas pol banget bang Cell,” tulis salah seorang warganet di kolom komentar.
“Wah tokcer lagi, tapi aman enggak sih buat ibu lahiran dalam waktu dekat?” komentar warganet lainnya.
“Tokcer banget bang, semoga lancar lah ya,” komentar akun lainnya.
“Ini mah doyan, setahun sekali kayaknya panen,” tulis akun lainnya.
Baca Juga: Dicap Bukan Anak Yang Baik, Putri Pinkan Mambo Tetap Puji Sang Ibu: Dia Ibu Yang Hebat
Mengutip Hello Sehat, jarak kehamilan yang ideal umumnya adalah 2–3 tahun. Hal ini karena hamil dalam waktu dekat bisa meningkatkan risiko kesehatan bagi ibu dan janin. Namun, jeda yang terlalu lama juga tidak disarankan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menganjurkan agar ibu tidak memberi jeda kehamilan yang terlalu lama, yakni lebih dari lima tahun. Jeda yang terlalu lama berisiko menyebabkan preeklampsia yang bisa berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin.
Oleh karena itu, dengan jarak kehamilan yang tidak terlalu cepat atau lama akan lebih baik. Jeda ideal ini akan membantu membuat ibu pulih setelah melahirkan. Kedua orang tua juga jadi lebih fokus mengurus anak sehingga tidak merasa kurang perhatian.
Tidak hanya itu, ketika jarak kehamilan terlalu cepat, ini akan membuat berbagai risiko masalah kesehatan seperti:
- Risiko pendarahan karena jarak kehamilan terlalu cepat.
- Pemberian ASI kepada anak menjadi kurang maksimal.
- Meningkatkan risiko bayi cacat saat lahir.
- Anak lahir dengan berat badan rendah atau prematur.
Meski demikian, bukan berarti mereka yang jarak kehamilan berdekatan selalu bermasalah. Namun, memang untuk menghindari berbagai risiko tersebut lebih baik memiliki jarak waktu yang ideal demi keamanan ibu hamil.