Suara.com - Belum lama ini viral Binaragawan Justyn Vicky meninggal tertimpa barbel 210 kilogram setelah sebelumnya alami patah leher. Kira-kira, gimana ya cara mencegah cedera saat olahraga angkat beban?
Berdasarkan pengamatan Head Eka Gym Fitness Center, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Donny Kurniawan, Sp.K.O, Subsp.ALK(K) di akun sosial media Justyn, diduga lelaki asal Bali itu sudah terbiasa mengangkat beban ratusan kilogram saat latihan.
Tapi dr. Donny mengingatkan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat lakukan olahraga angkat beban untuk menghindari cedera, yaitu sebagai berikut:
1. Jangah Abaikan Ego Lifting
Baca Juga: Saddil Ramdani Cedera saat Bela Sabah FC, Media Malaysia Ungkapkan Kekhawatiran
Mempertimbangkan safety precautions atau tindakan pengamanan adalah faktor penting dan vital. Agar aman, atlet angkat beban atau binaragawan juga disarankan tidak mengabaikan ego lifting.
"Seorang atlet siap nggak angkat beban seperti itu, jangan sampai terjadinya egolifting pada saat itu divideokan maksudnya untuk konten, dia mencoba angkat 210 kilogram, sedangkan 200 kilogram dia bisa. Tapi antara 200 kilogram dan 210 kilogram itu bedanya jauh," papar dr. Donny dalam acara Open House Layanan Gym Eka Hospital BSD di Tangerang, Banten, Jumat (11/8/2023).
Ego lifting adalah anggapan seseorang bisa mengangkat sebuah beban angkatan melebihi kemampuan yang sebenarnya.
2. Pastikan Pengawas Kompeten
Selain itu dr. Donny juga mengingatkan saat melakukan angkat beban juga perlu memastikan kemampuan dan kapabilitas pengawas alias spotter gym. Pengawas angkat beban yang kompeten inilah yang membantu atlet angkat beban, sekaligus mencegah terjadinya cedera.
Baca Juga: Masih Dalam Masa Pemulihan, Kun WayV Dipastikan Absen dari KCON LA 2023
"Itu yang bantu di belakang, harus memahami tekniknya, memahami teknik (jadi) spotter ya memang harus mengerti cara megang (barbel)nya. Kalau dia video (Justyn) itu kayaknya kurang adikuat untuk membantunya," papar dr. Donny.
3. Posisi dan Alat Gym atau Barbel Harus Safety
Dokter yang kerap bantu pemulihkan pasien atlet di Eka Hospital BSD untuk mengembalikan performanya itu mengingatkan penggiat olahraga angkat besi, harus memastikan alat yang digunakan dalam gym itu benar-benar safety.
"Kalau teman-teman lihat, di alat ada besi yang menjaga, itu ada yang namanya safety bar. Ketika mau angkat berat safety bar itu harus di level pinggang kita, jadi ketika beban itu jatuh, dia nggak akan kena ke leher kita," jelas dr. Donny.
"Dia akan tertahan ke safety bar itu. Pada latihan beban tottally aman, tetapi harus dipahami tekniknya dan safety precautions yang tadi dikatakan," tambah dr. Donny.
4. Pahami dan Pelajari Ilmunya
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu berpesan sebelum menggeluti profesi binaragawan atau memulai olahraga angkat beban, alih-alih praktik langsung disarankan lebih dulu menguasai pengetahuan dan teknik tersebut.
"Ketika seseorang melakukan latihan dengan teknik yang baik, dia akan tahu beban limit yang harus diangkat berapa. Memang benar binaragawan harus angkat berat yang lebih berat dan lebih berat lagi. Itu yang disebut progresif overload, tetapi ketika teknik itu dikuasain, dan tata cara dikuasain, saya rasa akan aman dilakukan," pungkas dr. Donny.
Sekedar informasi Eka Hospital BSD baru saja meresmikan Eka Gym Fitness Center, yang dihadirkan untuk membantu pasien melatih kebugaran lewat medical fitness. Gym ini akan beroperasi secara personal menyesuaikan kebutuhan dan keadaan fisik pasien, sehingga setiap latihan berbeda untuk setiap orang.
Tidak hanya untuk kebugaran gym ini juga digunakan untuk proses diagnosis penyakit atau cidera pasien dan melihat performa atlet atau orang yang rutin berolahraga. Sehingga pasien yang datang ke fasilitas gym ini terdiri dari pasien yang sedang dalam pemulihan cedera atau operasi, dan pasien yang sedang melawan masalah kesehatan tertentu, seperti diabetes dan kolesterol tinggi.