Suara.com - Marshanda menegaskan aksinya membaca Alkitab atas permintaan Daniel Mananta merupakan cerminann toleransi beragama. Momen ini membuat publik penasaran, kira-kira seperti apa ya toleransi agama ala Nabi Muhammad SAW?
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Marshanda membantah pindah agama dari islam ke nasrani atau murtad hanya karena membaca Alkitab. Bahkan, mantan istri Ben Kasyafani itu mengingatkan pentingnya toleransi beragama.
"Yuk, menghormati satu sama lain dalam perbedaan lebih keren daripada memaksakan pedoman kita pada orang lain. Satu lagi, mohon maafkan setiap orang yang masih belum sempurna di matamu dalam perjalanan spiritualnya," ungkap Marshanda dikutip suara.com, Rabu (9/8/2023).
Lebih lanjut Marsahanda juga menegaskan, ia masih ingat betul ajaran agama yang dipeluknya. Sehingga hanya dengan membaca Alkitab, imannya tidak akan mudah goyah.
Baca Juga: Kutip Surah Al Kafirun, Marshanda Ingatkan Netizen Jangan Merasa Superior soal Agama
"Agamamu, adalah agamamu. Dan agamaku, adalah agamaku. Itu salah satu dalam kitab suci yang diajarkan dan gue gak pernah lupa," tegas Marshanda.
Sementara itu melansir Islam Religion, banyak orang salah paham menganggap islam tidak mentolerir keberadaan agama lain yang ada di dunia. Padahal itu salah kaprah loh, karena toleransi agama ini pernah dipraktikan Nabi Muhammad SAW yang sudah memimpin Islam sebagai sebuah negara formal.
Negara islam yang dipimpin Nabi Muhammad SAW ini, mencerminkan bagaimana kekasih Allah SWT itu melepaskan diri dari status pemimpin agama saat hijrah atau pindah dari Mekkah ke Madinah. Di Madinah ini, Nabi menjadi pemimpin politik sebuah negara, dan ia menetapkan konstitusi yang oleh para sejarawan disebut Saheefah.
Konstitusi inilah nyang menjadikan negara yang dipimpin Nabi menerapkan prinsip toleransi beragama. Hal ini terlihat saat Nabi memastikan masyarakat yang dipimpinnya bisa hidup damai berdampingan antara Muslim, Yahudi, Kristen, dan musyrik.
Sehingga siapapun mereka yang berada di dalam negara yang dipimpinnya harus patuh pada batasan dan aturan, tanpa memandang suku, agama, keturunan, ras bahkan warna kulit rakyatnya.
Baca Juga: Kronologi Marshanda Dikira Pindah Agama, Bantah dengan Mengunggah Foto Ini
Salah satu pasal konstitusi negara yang dipimpin Nabi Muhammad SAW harus menepati fakta bahwa agama Yahudi, Kristen dan Musyrik adalah satu bangsa. Sehingga prinsip satu bangsa ini warga negaranya harus mengesampingkan hal lain.
Bahkan orang-orang dari agama lain dilindungi dari bahaya seperti halnya umat Islam, dengan prinsip yang berbunyi: Nagi orang-orang Yahudi yang mengikuti, kami adalah bantuan dan keadilan. Dia tidak akan dilukai atau musuh-musuhnya akan dibantu.
Bahkan kehidupan umat beragama ini pernah diterangkan dalam sebuah hadist sahih perkataan Nabi SAW, yang berbunyi sebagai berikut:
"Barang siapa yang membunuh orang yang berdamai dengan kaum muslimin, tidak akan pernah mencium bau surga," kata Rasulullah SAW sesuai hadist salah riwayat Muslim.