Suara.com - Pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia oleh kakak tingkatnya karena utang pinjol (pinjaman online), membuka mata publik bahwa utang bisa merusak kesehatan mental, kira-kira ada nggak ya cara agar tidak putus asa?
Motif pembunuhan ini diungkap Wakasat Reskrim Polres Depok, AKP Nirwan Pohan yang mengatakan motif awal AAB (23) membunuh MNZ (19), karena hendak mencuri barang milik adik tingkatnya itu untuk melunasi utang.
"Tidak ada (motif lain), karena kan korban ini lebih sukses dan mungkin berpikir bahwa isi ATM korban ini bisa melunasi utang pelaku. Pengakuan pelaku ini juga pernah berhasil, tapi per Januari ini gagal (menang) mulu," papar AKP Nirwan.
Melansir Credit Counselling Society, Sabtu (5/8/2023) kondisi stres karena terlilit utang hingga menyebabkan seseorang tidak bisa mengendalikan diri alias berbuat nekat dalam istilah medis disebut dengan debt stress syndrome atau sindrom stres utang.
Baca Juga: Senior Mahasiswa Bunuh Juniornya, Diduga Motifnya Terlilit Pinjol
Sehingga alih-alih terpuruk, depresi, stres hingga gelap mata melakukan tindak kejahatan, berikut ini cara mengatasi stres karena utang yang bisa dilakukan:
1. Langsung Hadapi Masalah Utang
Memang lebih mudah melupakan semua berbagai masalah utang, atau kabur dari tagihan debt collector. Tapi langkah terbaik mengatasi ini yaitu dengan mengakui utang secara langsung. Langkah ini bisa mengurangi stres karena menyadari dan tidak mengelak jika memiliki utang.
2. Buat Rencana Melunasi Utang
Setelah tahu punya berapa banyak utang dan kepada siapa. Solusi terbaik yaitu dengan membuat rencana melunasi utang. Rencana ini setidaknya membantu meringankan beban mental dan emosional, karena meningkatkan harapan dan motivasi untuk bisa merdeka secara finansial.
Baca Juga: Jerat Pinjol Bikin Kakak Tingkat Nekat Bunuh Junior Mahasiswa Sastra UI
3. Berubah dan Atur Kebiasaan Pengeluaran
Alih-alih menghibur diri saat stres karena utang dengan berbelanja atau melakukan kegiatan konsumtif, cara ini hanya akan membuat stres semakin parah. Apalagi jika pengeluaran cenderung tidak masuk akal, dan ini berlangsung terus menerus.
4. Sadari Lunasi Utang Butuh Waktu
Jika sudah membuat rencana pelunasan, perlu juga menyadari rencana ini harus sehat dan masuk akal. Anda harus sadar membayar utang butuh waktu dan kenyataan ini harus diterima.
5. Belajar Berpikir Positif Tentang Utang
Meski ini seperti buah simalakama, tapi bisa membuat mental lebih sehat dan emosi negatif berkurang. Misalnya mengakui punya utang Rp 100 juta karena biaya kuliah anak, tapi mengeluh dan terus menerus menghela napas, cara ini akan buat keadaan memburuk.
Sebaliknya, cobalah berpikir tanpa utang atau tindakan tersebut, anak tidak akan bisa sejauh itu dan sebagai orangtua bersyukur bisa berikan pendidikan terbaik.