Suara.com - Pernah menonton konten media sosial yang membahas diet one meal a day (OMAD)? Diet ini belakangan viral di TikTok dan menarik atensi mereka yang ingin menurunkan berat badan atau memperbaiki kondisi kesehatan tertentu.
Konsep utama dari diet ini adalah membatasi waktu makan hanya dalam satu kali makan besar selama sehari, sementara sisa waktu diisi dengan puasa atau konsumsi air dan minuman tanpa kalori.
Meskipun OMAD memiliki beberapa manfaat potensial, perlu juga diingat bahwa metode ini tidak cocok untuk semua orang dan memiliki risiko tertentu. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasan lengkap mengenai diet one meal a day beserta manfaat dan risikonya.
Manfaat Diet One Meal A Day
Baca Juga: 7 Jenis Minuman Diet Hilangkan Lemak di Perut, Tanpa Obat-obatan Dijamin Aman dan Ampuh
1. Menurunkan Berat Badan
Dengan mengonsumsi makanan hanya dalam satu waktu makan besar, jumlah kalori yang masuk menjadi lebih terkontrol.
Pola makan ini dapat membantu menurunkan berat badan karena tubuh membakar cadangan lemak untuk energi selama periode puasa.
2. Sederhana dan Praktis
Konsep OMAD adalah cukup sederhana dan mudah dilakukan. Ini karena Anda hanya perlu memerhatikan pola makan selama satu kali makan dalam sehari.
Baca Juga: 10 Tips Diet Menurunkan Berat Badan dengan Cepat, Tetapkan Tujuan yang Realistis!
3. Potensial untuk Meningkatkan Kualitas Hidup
Beberapa orang melaporkan bahwa diet ini membantu meningkatkan konsentrasi, fokus, dan energi. Selain itu, mereka merasa lebih bebas dari keterikatan makanan sepanjang hari.
4. Memperbaiki Respon Insulin
Puasa intermiten, termasuk OMAD, dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengatur kadar gula darah. Ini bermanfaat bagi orang dengan resistensi insulin atau diabetes tipe 2.
Risiko Diet One Meal A Day
1. Kekurangan Nutrisi
Dengan mengonsumsi makanan dalam satu waktu makan saja, ada risiko kurangnya asupan nutrisi yang penting untuk tubuh. Jika tidak dipantau dengan cermat, ini dapat menyebabkan kekurangan vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya.
2. Gangguan Pola Makan
Pola makan yang tidak teratur dapat menyebabkan masalah pencernaan dan gangguan pola tidur, terutama jika makan besar dilakukan menjelang tidur.
3. Ketidaknyamanan Fisik dan Psikologis
Beberapa orang mungkin mengalami kelaparan, pusing, atau kelelahan selama periode puasa yang panjang.
Selain itu, rasa keterbatasan makanan sepanjang hari dapat menyebabkan stres dan masalah psikologis lainnya.
4. Tidak Sesuai untuk Semua Orang
Diet OMAD mungkin tidak sesuai untuk orang dengan kondisi medis tertentu, seperti gangguan makan, gangguan pencernaan, atau masalah kesehatan lainnya. Selain itu, wanita hamil, menyusui, atau individu dengan riwayat gangguan makan perlu menghindari diet ini.
Diet one meal a day (OMAD) dapat memberikan manfaat dalam menurunkan berat badan dan memperbaiki kualitas hidup bagi beberapa orang. Namun, perlu diingat bahwa diet ini tidak cocok untuk semua orang dan memiliki risiko tertentu.
Jika Anda berencana untuk mencoba OMAD, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu. Selalu perhatikan keseimbangan nutrisi dan kesehatan secara menyeluruh dalam menjalani program diet apa pun.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat