Dihina dan Dipermalukan Saat Seks Justru Bikin Pria Makin Bergairah, Kok Bisa Begitu?

Dinda Rachmawati Suara.Com
Jum'at, 04 Agustus 2023 | 16:10 WIB
Dihina dan Dipermalukan Saat Seks Justru Bikin Pria Makin Bergairah, Kok Bisa Begitu?
Ilustrasi hubungan suami istri, hubungan intim, hubungan seks, pasutri (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Area otak yang sama memproses kesenangan dan rasa sakit, yang mungkin menjadi alasan beberapa orang menafsirkan penghinaan sebagai kenikmatan seksual. 

"Ini kadang-kadang dapat berarti bahwa hal-hal yang menyakitkan dapat disalahartikan sebagai hal-hal yang menyenangkan, karena memicu pelepasan hormon perasaan-baik yang bercampur dengan kortisol," jelas Cooper. 

Hal yang sama dapat terjadi selama aktivitas BDSM berbasis rasa sakit, seperti memukul.

Ada kemungkinan manfaat terapeutik untuk bermain dengan penghinaan

Meskipun permainan penghinaan bukanlah pengganti untuk pergi ke terapi, itu bisa menjadi terapi. Menurut Ghose, itu bisa menjadi cara untuk mencari keseimbangan dalam kesibukan kita.

"Orang-orang yang memiliki pekerjaan yang sangat intens dan kuat—[orang] yang terus-menerus menjadi bos—biasanya ingin berada di tempat yang rentan di mana mereka dipermalukan," katanya.

Penghinaan juga bisa menjadi katalis untuk eksplorasi diri, yang bisa menyembuhkan, kata Marie. 

"Terlibat dalam jenis permainan ini dengan cara yang aman dan konsensual dapat membantu orang mengeksplorasi dan memahami keinginan mereka, melepaskan stres, dan menciptakan petualangan yang membebaskan,” katanya.

Perlu diingat bahwa tidak semua orang dengan ketegaran penghinaan akan menganggapnya terapeutik. Beberapa orang hanya menikmatinya karena gairah!

Baca Juga: Suami Terlanjur Berhubungan Seks saat Istri Haid? Buya Yahya Bagi Cara Bertaubatnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI