Suara.com - Baru-baru ini, seorang pilot maskapai penerbangan Lufthansa menggambar bentuk penis atau Mr P dengan pesawatnya sebelum mendarat di Malta. Hal tersebut cukup menarik perhatian, lantaran sang pilot merasa kesal penerbangannya dialihkan.
Dilansir New York Post, saat itu pesawat dengan penerbangan 306 ini lepas landas dari Frankurt, Jerman dan menuju Catania, Italia. Namun, di tengah penerbangan, ia mendapatkan peringatan bahwa pesawatnya itu tidak dapat mendarat di bandara Fontanarossa.
Bandara tersebut memang mengalami pengurangan operasi setelah kebakaran terminal pada bulan Juli 2023 lalu. Pilot maskapai Lufthansa, yang belum diketahui identitasnya, diduga kesal karena pemberitahuan tersebut terlambat, sehingga ia harus kembali terbang ke selatan dan mendarat di pulau Malta.
Sebelum meninggalkan wilayah udara Catania, pesawat terlihat mengarah ke timur menuju pantai Sisilia dan terbang sedemikian rupa sehingga jalur penerbangannya membentuk alat kelamin laki-laki, menurut gambar yang direkam oleh situs lalu lintas udara Flight Radar.
Baca Juga: Negara Ini Punya Mr P Paling Besar di Dunia, Berapa Ukurannya Saat Ereksi Ya?
Pola tersebut membutuhkan waktu sekitar 16 menit untuk diselesaikan. Pesawat kemudian kembali ke Sisilia dan melakukan perjalanan ke selatan ke tujuan barunya, Pulau Malta.
Namun saat itu pihak maskapai Lufthansa mengatakan kepada La Repubblica bahwa pola phallic sering diciptakan secara kebetulan ketika pilot harus berputar di atas Catania sebelum diinstruksikan untuk mengalihkan penerbangan.
SAC, yang mengoperasikan bandara Fontanarossa di Catania, menyalahkan perubahan pola angin yang tiba-tiba sebagai penyebab pengalihan itu.
Penerbangan Lufthansa bukan satu-satunya penerbangan di mana pejabat mengklaim "pola penis" dibuat secara tidak sengaja. Tahun lalu, seorang pilot Angkatan Udara AS menggambar pola serupa saat terbang di dekat pangkalan Rusia di Suriah.
Pesawat berputar kencang di perairan antara Siprus dan Lebanon, menciptakan bentuk oval sebelum membuat dua lingkaran kecil di pangkalan dan kembali ke belakang di atas oval untuk kedua kalinya, menurut FlightRadar24.
Baca Juga: Bakal Saling Menguntungkan, Kemnaker Apresiasi Kerja Sama Industri Penerbangan Indonesia-Tiongkok
"Sementara penyesuaian dan gerakan ini tampaknya menciptakan garis besar yang vulgar, tidak ada niat dari pilot atau unit untuk melakukannya," kata Kapten Ryan Goss dalam sebuah pernyataan.
"Saat kami terus menyelidiki hal ini, USAFE-AFAFRICA, AMC [Komando Mobilitas Udara] dan USAF akan terus mempertahankan standar profesionalisme dan kemampuan terbang tertinggi," ujarnya lagi.