Sementara untuk depresi postpartum, ibu berisiko alami berbagai hal di antaranya sebagai berikut.
- Depresi postpartum bisa muncul saat ibu masih hamil.
- Durasinya cukup lama karena bisa berlangsung 2 minggu sampai 1 bulan. Bahkan, untuk kasus parah, ibu bisa alami depresi postpartum hingga 1 tahun.
- Perasaan sedih dan putus asa berlebihan hingga perubahan suasana hati secara ekstrem.
- Tidak memiliki harapan.
- Tidak merasa berguna dan penurunan harga diri.
- Cemas berlebihan.
- Gangguan pola makan.
- Mudah marah dan meledak-ledak.
- Rasa lelah berlebihan hingga malas beraktivitas sepanjang waktu.
- Sulit membangun ikatan pada bayi.
- Ada keinginan menyakiti diri sendiri atau bayi.
- Adanya rasa ingin bunuh diri atau bayinya sendiri.
Tidak hanya pada ibu, kondisi depresi postpartum ini juga bisa memengaruhi bayi. Jika ibu alami depresi postpartum, bayi memiliki kemungkinan alami masalah seperti keterlambatan kemampuan kognitif, psikologi, neurologi, dan motoriknya. Mereka juga sering rewel sebab kurangnya perhatian dari ibu.
Pencegahan
Sebab kondisi bahaya tersebut, Nuran menyarankan untuk adanya pencegah agar mencegah gejala yang berbahaya itu. Nuran menjelaskan, terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah ibu alami depresi postpartum, di antaranya sebagai berikut.
- Mengedukasi diri mengenai kondisi psikologis dan fisiologis saat hamil. Penting juga untuk ketahui upaya menempatkan rasa stres dengan bijak.
- Melatih relaksasi dengan latihan pernapasan serta meditasi. Ini akan membantu menempatkan pikiran emosi dengan baik.
- Jalin komunikasi dan kegiatan bersama pasangan dengan baik.
- Turut serta dalam kelompok dukungan ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan di masa kehamilan dan pasca melahirkan.