Apa Itu Toilet Gender Netral? Fasilitas yang Bikin Daniel Mananta Paranoid dan Langsung Pindahkan Sekolah Anak

Jum'at, 04 Agustus 2023 | 07:54 WIB
Apa Itu Toilet Gender Netral? Fasilitas yang Bikin Daniel Mananta Paranoid dan Langsung Pindahkan Sekolah Anak
Ilustrasi toilet (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Fasilitas Toilet Gender Netral

Pada dasarnya toilet ini sama seperti toilet gender lelaki dan perempuan pada umumnya. Tapi umumnya syarat toilet gender netral adalah sebagainya berikut:

  1. Menyediakan tempat sampah sanitasi di setiap bilik.
  2. Memasang fitur kesopanan di sekitar urinal.
  3. Memasang urinal di bagian terpisah dari kamar mandi.
  4. Menggunakan ruang ekstra untuk memasang bak cuci komunal.

Ancaman dan Risiko Toilet Gender Netral 

Lantaran toilet ini membuat siapapun jenis kelaminnya bisa masuk ke dalam bilik. Hasilnya yang dikhawatirkan bisa meningkatkan kekerasan di toilet, khususnya terhadap perempuan.

Ada juga situasi saat pengguna toilet gender netral merasa malu saat tahu harus berbagi toilet dengan lawan jenis. Termasuk pada penderita paruresis atau sindrom kandung kemih pemalu, yang merasa sulit ke toilet saat dikelilingi oleh orang lain yang berjenis kelamin sama. 

Selain itu dari sudut pandang agama, ada juga situasi perempuan dilarang berbagi ruang dekat seperti kamar mandi dengan laki-laki yang belum menikah atau berhubungan dengan mereka. Terlebih selama siklus menstruasi terjadi.

Sementara itu sebelumnya, Daniel Mananta bercerita saat berkunjung ke salah satu sekolah internasional untuk mencari sekolah anak, ia kaget menemukan tiga jenis toilet, yakni toilet untuk lelaki, perempuan, dan gender netral. 

Hal ini membuatnya bertanya-tanya kepada guru di sekolah tersebut tentang alasan di balik keberadaan toilet gender netral.

Guru di sekolah tersebut menjawab bahwa mereka sangat menghormati murid-muridnya dan ingin membebaskan mereka dengan pilihan mereka sendiri. Mereka tidak ingin menilai apakah pilihan tersebut benar atau salah, tetapi ingin membebaskan murid untuk menjelajahi perasaan mereka lebih jauh. Seluruh percakapan dengan konselor akan dijaga kerahasiaannya dan tidak akan dibicarakan dengan orang tua murid.

Baca Juga: Sebut Yesus Genggam Tangan Marshanda, Daniel Mananta Diprotes

Mendengar jawaban tersebut, Daniel memutuskan untuk tidak pernah lagi mengunjungi atau menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI