Suara.com - Sperma kerap kali dikeluarkan di atas perut atau bahkan ditelan wanita apabila pasangan tidak ingin adanya kehamilan. Menelan sperma memang telah jadi hal biasa lantaran cairan itu dianggap kaya nutrisi terutama protein.
Tetapi, menelan sperma sebenarnya bukan tanpa risiko negatif. Paling fatal, menelan sperma atau bahkan hanya masuk ke mulut saja bisa jadi penyebab penularan infeksi menular seksual (IMS).
Risiko penularan IMS melalui seks oral bisa lebih tinggi jika terdapat luka terbuka di mulut atau jika seseorang mengalami radang gusi dan gusi berdarah. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, hepatitis B juga dapat ditularkan melalui kontak dengan sperma yang terinfeksi jika ada luka terbuka di mulut.
Dikutip dari News Medical, sperma yang ditelan juga bisa menyebabkan penularan infeksi virus human papiloma. Virus itu dapat menyebabkan kanker serviks, kanker dubur, dan perkembangan pertumbuhan lainnya seperti kutil kelamin. Pada tahun 2013, beberapa penelitian menunjukkan bahwa virus tersebut bahkan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Baca Juga: Telan Sperma Bisa Bikin Kulit Glowing dan Awet Muda, Mitos atau Fakta?
Pada tahun 2010, tinjauan multinasional yang diterbitkan dalam British Medical Journal menunjukkan bahwa insiden karsinoma sel skuamosa orofaring meningkat di negara-negara Barat dan peningkatan ini diduga terkait dengan infeksi HPV, khususnya jenis HPV-16. Artikel tersebut menyiratkan bahwa HPV menyebar melalui seks, terutama seks oral.
Selain itu juga penularan klamidia dan gonore melalui seks oral juga menjadi perhatian. Pada Mei 2011, sebuah penelitian terhadap pekerja seks komersial wanita menunjukkan bahwa satu dari 25 pekerja memiliki klamidia di tenggorokan mereka. Selain itu, satu dari 50 pekerja seks menderita kencing nanah di tenggorokan.
Anggapan kalau sperma kaya akan protein juga sebenarnya tidak terlalu benar. Pakar kesehatan seksual dari Universitas Oxford, Dr Danae Maragouthakis, mengatakan bahwa seseorang perlu menelan dua galon sperma bila memang ingin mendapatkan manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan protein harian yang direkomendasikan.
Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kandungan protein pada 5 mililiter sperma hanya 0,25 gram. Artinya, secara teori, seseorang perlu menelan sperma dari hasil 14 ejakulasi agar sesuai dengan jumlah protein pada satu putih telur.
"Anda perlu minum beberapa galon sperma untuk memenuhi kebutuhan protein diet harian yang direkomendasikan," kata Dr. Maragouthakis kepada Mirror.
Baca Juga: Tidak Sengaja Menelan Sperma Saat Oral Seks, Apa Efeknya Bagi Kesehatan?
Jumlah protein yang disarankan per kilo berat badan sebanyak 0,75 gram, menurut British Nutrition Foundation, atau sekitar 56 gram sehari untuk pria dan 45 gram untuk wanita.