Suara.com - Salah satu mitos soal sperma yang masih dipercaya hingga kini adalah memiliki kandungan protein tinggi sehingga bermanfaat jika ditelan. Bener nggak sih?
Tetapi pada kenyataannya kadar kandungan protein pada sperma sangat sedikit. Sehingga menelan sperma sebenarnya tindakan sia-sia. Pakar kesehatan seksual dari Universitas Oxford, Dr Danae Maragouthakis, mengatakan bahwa seseorang perlu mengonsumsi dua galon sperma bila memang ingin mendapatkan khasiat manfaatnya dan untuk memenuhi kebutuhan protein harian yang direkomendasikan.
Ia membandingkan kadar protein oada sperma dan putih telur. Rata-rata satu putih telur besar mengandung sekitar 3,6 gram protein.
Sementara itu, penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kandungan protein pada 5 mililiter sperma hanya 0,25 gram. Artinya, secara teori, seseorang perlu menelan sperma dari hasil 14 ejakulasi agar sesuai dengan jumlah protein pada satu putih telur.
"Anda perlu minum beberapa galon sperma untuk memenuhi kebutuhan protein diet harian yang direkomendasikan," kata Dr. Maragouthakis kepada Mirror.
Jumlah protein yang disarankan per kilo berat badan sebanyak 0,75 gram, menurut British Nutrition Foundation, atau sekitar 56 gram sehari untuk pria dan 45 gran untuk wanita.
Dr Maragouthakis mengatakan kadar protein dalam sperma dapat berbeda pada setiap pria, karena komponen air mani berubah seiring bertambahnya usia dan kesehatan.
"Volume ejakulasi, akan tergantung pada terakhir kali dia melakukan masturbasi, kadang sedikit lebih banyak kadang sedikit lebih sedikit," tambahnya.
Dr Maragouthakis menegaskan bahwa air mani tidak dapat bertindak sebagai pengganti sumber protein lain sebagai bagian dari diet seimbang yang sehat. Sebagai perbandingan, satu porsi ayam memiliki 25,6 gram protein.
Baca Juga: Minta Istri Telan Sperma Saat Oral Seks Boleh Enggak? Buya Yahya Bilang Begini
Satu makanan dengan kandungan protein rendah, misalnya bubur oat dengan porsi 80 gram saja hanya mengandung 1,5 gram protein di dalamnya. Bahkan butuh enam kali ejakulasi agar protein dari sperma bisa setara.
Sperma memang mengandung banyak nutrisi lain, tambah Dr Maragouthakis. Seperti asam sitrat, vitamin B12, dan seng. Tetapi, itu tidak sebanding dengan risiko penyakit yang juga dapat ditularkan bila menelan sperma.
"Menelan sperma dapat menularkan beberapa jenis infeksi seperti klamidia dan gonore. Jika Anda tidak mengetahui status IMS (infeksi menular seksual) pasangan Anda, mungkin lebih baik tidak menelan sperma mereka," sarannya.
Namun, jika pasangan tidak memiliki IMS, Dr Maragouthakis mengatakan bahwa tidak ada bukti manfaat terhadap kesehatan yang diketahui bila menelan sperma.