Suara.com - Pada dasarnya, pasangan yang sudah sah menjadi suami istri dibolehkan untuk melakukan hubungan seksual kapan pun. Dapat dilakukan di malam hari atau siang hari, bahkan juga ketika pagi dan petang. Namun di dalam budaya Jawa ada hari yang dilarang berhubungan suami istri menurut Primbon Jawa.
Sebagaimana diketahui, Primbon Jawa adalah salah satu metode yang sering digunakan oleh masyarakat jawa untuk dapat menghitung segala persoalan kehidupan manusia. Mulai dari watak, sifat, jodoh, arti mimpi, arti nama, pekerjaan hingga masalah percintaan. Termasuk aturan hari yang dilarang berhubungan suami istri.
Primbon Jawa menjadi salah satu dari warisan budaya leluhur, adat kebiasaan yang diberikan turun-temurun yang senantiasa dilestarikan oleh masyarakat khususnya di wilayah Jawa. Sisi lain dari primbon orang Jawa ini juga membahas terkait masalah percintaan. Termasuk juga membahas terkait hari apa saja yang baik untuk berhubungan suami istri dan hari apa yang tidak baik.
Diketahui, Primbon Jawa yang di dalamnya membahas terkait persoalan percintaan ini dikenal dengan istilah primbon Asmaragama. Adapun terbentuknya sebuah primbon Jawa yang menjadi beberapa kaidah-kaidah kehidupan yang di dalamnya tentu tak serta merta terjadi begitu saja.
Baca Juga: Arti Kedutan di Bahu dan Punggung Menurut Primbon Jawa: Buruk dan Tanda Musuh!
Namun berkaitan dengan adanya primbon orang Jawa yang dikenal dengan istilah Asmaragama, di dalamnya membahas terkait hubungan suami istri. Sebagaimana disebutkan di atas, seseorang yang telah sah menjadi suami-istri bebas untuk bercinta di waktu kapan pun dan dengan cara apa saja asalkan tidak akan menyalahi kodrat.
Akan tetapi terdapat hari-hari baik dan juga tidak baik untuk berhubungan suami istri. Berikut ini penjelasan mengenai waktu yang tidak baik dan waktu yang baik untuk bersenggama menurut Primbon Jawa.
1. Hari yang Dilarang Berhubungan Suami Istri Menurut Primbon Jawa
Diketahui hari-hari yang dilarang untuk melakukan berhubungan suami istri yaitu hari Minggu, Selasa, Rabu, dan juga Sabtu. Berdasarkan Primbon Jawa, jika Anda nekat melakukan hubungan suami istri maka anaknya dipercaya akan menjadi orang yang tak baik serta tidak akan mengenal agama.
Selain itu, yang perlu dipahami yaitu sifat, sikap, dan juga tindakan anak tidaklah hanya dapat dipengaruhi karena empat pantangan hari itu. Namun juga pendidikan yang akan diberikan serta lingkungan yang mendampinginya bisa sangat berpengaruh kuat terhadap perkembangan anak.
Baca Juga: Potong Kuku di Malam Hari Menurut Primbon Jawa, Apakah Boleh?
2. Hari Baik untuk Berhubungan Suami Istri Menurut Primbon Jawa
Menurut Primbon Jawa, pasutri dianjurkan untuk berhubungan suami istri pada hari Senin. Pasangan yang berhubungan di hari Senin akan diijabah untuk memiliki seorang anak.
Anak yang dilahirkannya diharap untuk menjadi anak yang meyukai agama. Kedua hari Kamis, pasutri yang berhubungan di hari itu akan mendapatkan seorang anak yang beriman.
Pasutri juga dianjurkan untuk berhubungan di hari Jumat tepatnya pada malam hari jumat. Dipercaya putra atau putrinya nanti akan menjadi orang yang taat, alim dan pandai. Selain itu, pasutri yang bersenggama pada malam Jumat, maka anaknya akan menjadi seorang yang berbakti terhadap kedya orang tua dan sayang pada sesama manusia.
Demikianlah ulasan terkait hari yang dilarang berhubungan suami istri menurut Primbon Jawa. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari