Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya telah alami tanda-tanda penuaan. Orang nomor satu di Indonesia itu diketahui memang telah berusia 62 tahun. Selain kulit keriput di wajah, tanda penuaan yang terjadi pada Jokowi juga berupa kerontokan rambut sampai menyebabkan kebotakan.
Pada foto terbaru pada akun Instagram resmi Presiden Jokowi saat lakukan kunjungan ke sungai Ciliwung, Jakarta, terlihat jelas kalau ayah Kaesang Pangarep itu telah alami kebotakan pada area tengah kepalanya. Kebotakan nampaknya hanya terjadi pada area tengah tersebut. Sebab bagian rambut lainnya yang ditata belah pinggir itu terlihat masih lebat.
Beberapa netizen ada pula yang menyadari dengan kondisi rambut Jokowi. Penampilan Jokowi bahkan sampai membuat netizen jadi salah fokus dengan kebotakannya itu.
"Pak Jokowi botak tengah," komentar @xiuxxxx.
Baca Juga: Molor 11 Tahun, Biaya yang Dikeluarkan Negara Bangun Sodetan Ciliwung
"Salfok sama botak tengah pak jokowi," kata @wondxxxx juga.
Kebotakan seperti yang terjadi pada Jokowi biasanya bermula dari rambut rontok berlebih dan pertumbuhan rambut yang terhenti. Rambut rontok yang dialami pria akan membentuk pola tertentu di area kepala.
Dikutip dari Alodokter, kebanyakan kasus memang kebotakan pada pria mulai terlihat pada area pelipis maupun ubun-ubun kepala seperti yang terjadi pada Jokowi. Di area itu rambut yang rontok tidak didukung dengan pertumbuhan rambut yang optimal, sehingga kepala akan tampak botak secara perlahan.
Dalam istilah medis, kebotakan biasanya disebut dengan alopecia. Pada pria, jenis kebotakan permanen yang paling sering terjadi ialah alopecia androgenetik, yaitu kebotakan yang terjadi karena faktor hormonal dan keturunan atau genetik. Meski begitu, kebotakan umumnya terjadi secara bertahap.
Kebotakan pada pria bisa terjadi akibat kerontokan rambut, gangguan siklus pertumbuhan rambut, atau kerusakan folikel rambut.
Baca Juga: Sempat Mangkrak 6 Tahun, Jokowi Resmikan Sodetan Ciliwung: Bisa Kurangi Banjir di 6 Kelurahan
Secara umum, faktor usia juga memang sangat mempengaruhi kondisi rambut. Kebotakan biasanya mulai terjadi ketika pria memasuki usia 30–40 tahun dan risiko terjadinya kebotakan akan semakin tinggi seiring bertambahnya usia.
Kebotakan nuga berkaitan dengan proses penuaan. Ketika usia sudah semakin tua, rambut pria akan menjadi lebih mudah rontok dan laju pertumbuhan rambut pun akan semakin melambat. Hal itu membuat pria yang sudah berusia paruh baya kebanyakan akan lebih mudah mengalami kebotakan.
Akan tetapi, kondisi kesehatan termasuk tingkat stres, bisa membuat proses kebotakan terjadi lebih cepat. Stres berat dan berkepanjangan bisa berdampak terhadap kesehatan rambut lebih mudah rontok.
Ketika mengalami stres, tubuh akan menghasilkan hormon stres atau kortisol dalam jumlah yang berlebihan. Hal ini bisa meningkatkan proses peradangan di dalam tubuh. Ketika peradangan terjadi pada folikel rambut, pertumbuhan rambut akan terhambat. Pada akhirnya bisa memicu kebotakan.