Suara.com - Menikah dianggap sebagai satu bukti komitemn seseorang terhadap pasangannya untuk setia seumur hidup. Tetapi, beberapa pasangan ternyata ada yang membiarkan orang ketiga masuk dalam hubungan sah tersebut dan diketahui oleh suami atau istri.
Orang ketiga itu sebenarnya disebut juga dengan swingers, dalam pernikahan. Tetapi, berbeda dengan selingkuh, status swingers biasanya diketahui oleh pasangan. Sehingga dilakukan secara terang-terangan. Peran swingers biasanya dimanfaatkan untuk hubungan seks.
Dikutip dari Madame Noire, terapis seks Dr. Donna Oriowo menjelaskan bahwa keberadaan swingers sebenarnya hanya sekadar untuk bersenang-senang sementara. Setelah itu, tidak ada lagi hubungan asmara yang terjalin.
Berbeda dengan selingkuh yang biasanya perasaan cinta itu terbagi antara pasangan sah dengan pacar gelap. Selingkuh juga tidak selalu sampai melakukan hubungan seksual bersama.
Baca Juga: Jessica Iskandar Sebut Vincent Verhaag Suka Seks Hardcore Saat Di Ranjang, Apa Sih Itu?
"Menurut definisi, swinging adalah aktivitas seksual di mana kedua pasangan dalam hubungan berkomitmen terlibat secara seksual dengan orang lain untuk tujuan rekreasi," jelas Dr. Donna.
Adanya swingers membuat seseorang memungkinkan dapat pengalaman baru juga sensasi seksual yang berbeda bersama bukan pasangan sahnya. Selain itu, ada beberapa alasan lain pasangan memutuskan punya swingers berikut ini:
1. Kehidupan seks bersama pasangan sudah mati, tetapi ikatan pernikahan masih dipertahankan
Beberapa pasangan hanya kehilangan gairah seks dengan pasangan, tetapi masih menjadi sahabat yang sangat peduli satu sama lain, menjalani kehidupan yang sangat memuaskan bersama, dan merasa sangat terhubung dalam pernikahan. Mereka tidak mengerti mengapa harus melewatkan sisi seksual kehidupan, juga tidak ingin mengakhiri hubungan pernikahan.
2. Tidak ingin berpisah dengan pasangan
Baca Juga: Jangan Langsung Tidur! Ini 7 Hal Yang Harus Dilakukan Wanita Usai Berhubungan Seks
Terkadang pasangan menyadari bahwa mereka berdua memiliki keinginan yang kuat untuk mengalami pasangan seksual lainnya, tetapi bukan karena kurang saling mencintai atau masih ingin berhubungan seks satu sama lain. Mereka tidak ingin berpisah meski telah tidur dengan orang lain, dan mereka juga tidak ingin saling berbohong tentang hal itu.
3. Telah memiliki anak-anak
Beberapa pasangan mencari swingers sebagai cara untuk tetap bersama tetapi tidak benar-benar tetap bersama. Mereka adalah orang tua bersama yang hebat dan tidak ingin anak-anaknya tumbuh dengan orang tua yang bercerai. Pasangan itu tetap rukun, tetapi tidak lagi jatuh cinta. Meski tidak bercerai, tapi mencati swingers agar keduanya bisa puas.
4. Pasangan bersikap voyeuristik
Memiliki swingers bisa menjadi sensasi besar bagi individu voyeuristik atau orang dengan fantasi seksual yang melibatkan lebih dari dua orang. Pasangan ini mungkin tidak selalu berhubungan seks dengan swingers secara rutin, tetapi kadang-kadang, sebagai cara untuk memenuhi fantasi tertentu.
5. Senang berkompetisi agar terangsang
Beberapa pasangan membutuhkan tingkat kecemburuan atau persaingan tertentu untuk merasa terangsang. Keberadaan swingers bisa memberikan itu, tetapi dalam batas yang aman dan jelas. Mereka merasakan sensasi cemburu, tanpa kemarahan yang bisa timbul karena ditipu.