MA Anak Pinkan Mambo Diperkosa Ayah Tiri Sejak Usia 12 Tahun, Pelaku Termasuk Pedofilia?

Sabtu, 29 Juli 2023 | 18:05 WIB
MA Anak Pinkan Mambo Diperkosa Ayah Tiri Sejak Usia 12 Tahun, Pelaku Termasuk Pedofilia?
Pinkan Mambo menangis. [Rena Pangesti/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kisah miris dibagikan MA, anak Pinkan Mambo yang diperkosa ayah tirinya sejak berusia belia yakni 12 tahun. Lantaran usia tersebut masih masuk kategori anak, pelaku termasuk pedofilia?

Menyedihkannya MA mengaku berkali-kali mengalami pelecehan oleh ayah tirinya selama bertahun-tahun. Pengalaman ini membuatnya trauma yang tak kunjung hilang membuatnya harus berkonsultasi dengan psikolog hingga saat ini.

"Sempat beberapa kali ke psikolog, tapi mungkin traumanya masih ada dan belum sembuh,” ujar MA saat ditemui di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (28/7/2023).

Tidak hanya itu, MA juga mengaku sedikit trauma pada laki-laki. Namun, dari MA sendiri masih berusaha keras untuk menghilangkan hal tersebut. Pasalnya, tidak semua laki-laki memiliki sifat yang sama seperti ayah tirinya.

Baca Juga: Setelah Speak Up Pernah Diperkosa Ayah Tiri, MA Belum Hubungi Pinkan Mambo Lagi

MA, putri Pinkan Mambo ditemui di Jakarta, Jumat (28/7/2023) [Suara.com/Tiara Rosana]
MA, putri Pinkan Mambo ditemui di Jakarta, Jumat (28/7/2023) [Suara.com/Tiara Rosana]

Melansir Hello Sehat, pedofilia adalah gangguan seksual yang berupa nafsu seksual terhadap remaja atau anak-anak di bawah usia 14 tahun. Orang yang mengidap pedofilia disebut pedofil.

Sayangnya, banyak orang mengaitkan pedofil dengan aksi pelecehan anak. Padahal pedofilia adalah penyakit, dan tidak semua pedofil melakukan aksi pelecehan seksual pada anak. Selain itu bukan berarti semua pelaku pelecehan seksual anak sudah pasti seorang pedofil.

Adapun orang dengan pedofilia umumnya baru terdeteksi setelah masa puber saat merasakan punya ketertarikan secara seksual yang terfokus pada anak-anak, alih-alih orang dewasa. Tidak jarang pedofilia merasa takut dengan dirinya sendiri.

Alih-alih pamer dengan orientasi seksualnya, pasien pedofilia justru merasa terisolasi, depresi bahkan khawatir orientasi seksualnya diketahui orang lain. Tidak jarang mereka justru ingin mengintrol diri dan berusaha menemukan cara lain untuk memuaskan diri.

Tapi jika pedofilia sampai melakukan kekerasan pada anak-anak bahkan pemeriksaan, bisa jadi orang tersebut juga memiliki kelainan jiwa seperti schizophrenia dan distorsi-distorsi kognitif. Di sisi lain, beberapa kasus kriminal pada anak juga bukan karena penyakit pedofilia.

Baca Juga: Alasan Anak Pinkan Mambo Berani Speak Up Dirinya Pernah Diperkosa Ayah Tiri: Pengen Mami Sadar

Penyebab pedofilia masih belum dapat diketahui dengan jelas karena penyakit psikologis hanya baru-baru ini dipelajari lebih lanjut. Kesulitan untuk menentukan penyebab yang pasti juga didasari oleh perbedaan karakteristik dan latar belakang pada setiap orang.

Banyak ahli berasumsi bahwa penyebab utama datang dari faktor psikologi sosial, bukan biologis. Beberapa dokter menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kepribadian pasien adalah latar belakang keluarga yang tidak normal.

Dilecehkan pada usia dini juga dapat menjadi penyebabnya. Namun demikian, angka kasus ini tidak banyak, sehingga tidak pasti menyebabkan pedofilia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI