Anak Tantrum Karena Keinginannya Tidak Dituruti, Begini Cara Caca Tengker Mengatasinya

Dinda Rachmawati Suara.Com
Jum'at, 28 Juli 2023 | 19:05 WIB
Anak Tantrum Karena Keinginannya Tidak Dituruti, Begini Cara Caca Tengker Mengatasinya
Profil Caca Tengker. (Instagram/@cacatengker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjadi orang tua di zaman serba modern seperti saat ini tidaklah mudah. Hal tersebut juga dirasakan oleh psikolog dan influencer Caca Tengker. Menurutnya saat ini, begitu banyak sumber informasi yang didapat oleh anak dari dunia luar, dan orang tua tidak bisa mengatur informasi apa yang diserap anak.

Terlebih, saat anak-anaknya meminta akan sesuatu yang mungkin baru saja dilihatnya di media sosial. Caca Tengker biasanya akan menjelaskan mana barang yang sekiranya berguna dan menjadi prioritas untuk dibeli terlebih dahulu. 

"Lambat laun, anak akan memahami dasar dari literasi finansial yaitu bisa membedakan kebutuhan dan keinginan," pungkas adik Nagita Slavina ini dalam siaran pers yang Suara.com terima saat membuka sesinya di acara DXPO Talks by Danamon di Central Park Mall pada 23 Juli 2023.

Wanita berusia 34 tahun ini menekankan bahwa ilmu parenting tidaklah one size fits all, karena harus melihat kebutuhan dan perbedaan dari setiap anak. Sehingga, peran orang tua di sini adalah memahami keunikan dan karakteristik dari anaknya sendiri. 

Baca Juga: Bejat! Ayah Tiri Ternyata Juga Perkosa MA Putri Pinkan Mambo

Bagi Caca, ia selalu berupaya untuk menerapkan kesadaran kepada dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum ke anaknya. Ini penting agar orang tua lebih mudah menanamkan kesadaran kepada anaknya.

“Karena kita itu tidak bisa mengatur anak itu bakal paham atau tidak omongan kita. Yang bisa kita kelola adalah komunikasi kita, dari orang tua ke anak. Harus koneksi dulu, baru koreksi,” tegasnya.

Dari situ, anak dapat memahami apa yang dia alami atau rasakan secara penuh. Ketika anak menginginkan sesuatu dan melakukan tantrum karena keinginannya tidak dipenuhi, orang tua sebaiknya memvalidasi perasaan anak tersebut dahulu.

Dengan memberikan validasi, orang tua dapat melakukan koneksi terhadap anaknya karena orang tua berusaha melihat sesuatu dari sudut pandang anak. Namun memang, memberikan validasi bukan berarti mengiyakan semua kemauan anak tersebut. 

Peran orang tua tetap harus bisa memberikan batasan, di sinilah ketika anak sudah merasa terkoneksi, orang tua harus bisa memberikan koreksi atas perbuatan anak. Caca Tengker selalu menerapkan koneksi terlebih dahulu baru mengoreksi.

Baca Juga: Heboh Lolly Nyender Manja ke Pria Bule, Netizen Seret Nikita Mirzani: Gambaran Keseharian Emaknya

“Apalagi dengan adanya media sosial, anak-anak semakin besar kemungkinannya untuk membanding-bandingkan apa yang ia punya dengan milik orang lain. Di sini pentingnya menanamkan kepada anak untuk belajar tidak membandingkan diri dengan orang lain, mensyukuri apa yang sudah kita punyai,” ujarnya.

Di sesi talkshow yang kebetulan bertepatan dengan Hari Anak Nasional ini, Caca juga mengutarakan bahwa sulit untuk memberikan pengertian konsep value of money kepada anaknya, karena hal tersebut merupakan hal yang tidak dapat dipegang atau dilihat secara langsung. 

Jadi cara terbaik menurut Caca adalah, orang tua harus bisa memberikan contoh bagi anak-anaknya. Apabila memang orang tua ingin mengarahkan agar anak tidak boros ketika berbelanja di mall atau ketika “lapar mata” melihat konten di internet, orang tua harus bisa memberikan contoh dengan tidak belanja secara impulsif. 

Dengan mengenalkan habit finansial kepada anaknya, Caca menegaskan hal ini akan mempengaruhi sifat dan tingkah laku anak-anaknya ketika dewasa kelak.

“Saya percaya dengan memberikan pengetahuan dengan benar, kita bisa membantu anak-anak menjadi mengerti bagaimana untuk mendapatkan sesuatu pasti perlu uang dan tidak bisa terus menerus mengikuti kemauannya, jadi anak lebih bisa bijak dalam mengelola uang, mereka juga jadi bisa ngebedain need vs want,” ungkap Caca Tengker.

Menambahkan pendapat Caca tersebut, Susi Yuliendra, Liabilities Banking & Services Head, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, berkata bahwa pendidikan finansial sejak dini sangat penting. 

"Mengajarkan basic menabung itu perlu dilakukan sejak dini, dan orang tua hrs bisa memfasilitasi serta memberi contoh ke anak. Kesadaran finansial anak itu tidak terjadi dengan sendirinya, jadi orang tua juga harus memberikan contoh menabung,” ujarnya.

Lebih jauh, menurut wanita yang kerap disapa Uchi ini, banyak bank sekarang sudah menyediakan produk tabungan yang cocok untuk anak dan remaja yang fitur-fiturnya sesuai dengan kebutuhan mereka. Danamon sendiri, contohnya, memiliki tabungan Danamon LEBIH Junior untuk anak di bawah 12 tahun, dan Danamon LEBIH Youth untuk remaja usia 12-17 tahun. 

Keunggulan tabungan seperti ini adalah setoran awal yang ringan, yaitu mulai dari Rp50 ribu. Anak dapat melakukan pembelian pulsa, pengisian e-wallet, dan jajan menggunakan QRIS Danamon. Di sini anak belajar punya tanggung jawab dalam mengatur keuangannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI