Pameran GBN 2023 Hadirkan Interior Rumah Pakai Batik, Jadi Berkelas atau Malah Terlihat Kuno?

Jum'at, 28 Juli 2023 | 11:05 WIB
Pameran GBN 2023 Hadirkan Interior Rumah Pakai Batik, Jadi Berkelas atau Malah Terlihat Kuno?
Interior rumah serba batik bisa disaksikan di pameran Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023 yang akan digelar oleh Yayasan Batik Indonesia. (Lilis/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memakai baju atau aksesoris dengan motif batik telah umum digunakan. Tetapi bagaimana jika motif batik juga digunakan pada interior rumah? Apakah nuansa modern bisa tetap terasa bila dipadukan dengan budaya tradisional batik?

Interior rumah serba batik itu bisa disaksikan di pameran Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023 yang akan digelar oleh Yayasan Batik Indonesia. Setelah tiga tahun absen akibat kondisi Pandemi Covid-19, pameran GBN tahun ini langsung dibuat berbeda, salah satunya dengan dibuatnya pameran interior rumah serba batik.

"Kami akan menampilkan sebuah rumah, di mana dalam rumah paling utama itu ada kamar tidur kemudian living room dan dining room. Di tiga lokasi itu kita perlihatkan kecantikan sebuah rumah kalau batik jadi ornamen, tidak hanya jadi sarung bantal, tapi kita juga gunakan batik di meja, kursi makan, bisa dilihat gimana kecantikan batik saat ditampilkan," tutur Ketua pelaksana GBN 2023 Diana Santosa saat konferensi pers di Senayan Spark, Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Selain itu, batik juga akan ditampilkan jadi hiasan dinding yang dikombinasi dengan motif modern kekinian. Juga batik sebagai bed cover di tempat tidur hingga menjadi karpet. Pembuatan interior itu bekerja sama dengan tiga desainer Agam Riyadi, Anita Boentarman, dan Hardian Thomas yang berkolaborasi bersama para pengrajin batik.

Baca Juga: Jelang Musim Moto3 GP Tahun 2023, Gubernur Khofifah Terima Helm Motif Batik Sarangan dari Super Mario

"Kita ingin kenalkan gimana furniture dikombinasikan dengan batik, bukannya jadi kuno tapi menarik," imbuhnya.

GBN 2023 kali ini akan menjadi pameran ke-12 yang digelar Yayasan Batik Indonesia. Diana mengatakan, tema pameran kali ini berupa 'Batik Bangkit', bertujuan sebagai ajakan kepada para pengrajin batik untuk kembali bangkit pasca kondisi Pandemi Covid-19 yang sempat menurunkan daya jual.

Pameran akan digelar pada 2-6 Agustus 2023 di Senayan Spark, Jakarta. Diklaim sebagai pameran batik terbesar, acara itu akan menampilkan karya dari 250 lebih pengrajin batik dari berbagai daerah.

"Kami juga selalu angkat satu batik dari satu daerah tertentu. Tahun ini kami akan angkat batik Indramayu karena tahun ini telah dapat predikat Indikasi geografis dari Kemenkumham sebagai batik tulis complongan. Sebagai yayasan kewajiban kami membantu untuk kenalkan batik yang punha ciri khas secara bergantian. Harapannya bisa dikenal oleh masyarakat," tutur Diana.

Batik complongan khas Indramayu dinilai unik karena berbeda dari kebanyakan batik dari daerah lain. Nantinya pengunjung juga bisa melihat proses pembuatan batik complongan tersebut di pameran.

Baca Juga: 4 Fakta Batik Parang: Pernah Diklaim Malaysia, Tak Boleh Dipakai di Nikahan Kaesang

Selain mengangkat keunikan motif batik complongan, Diana mengatakan bahwa tujuan memperkenalkan batik khas Indramayu juga untuk kembali memopulerkan daetah tersebut kepada wisatawan.

"Kami juga ingin bangkitkan batik Indramayu. Karena salah satunya Indramayu tidak dilewati traveler karena sudah ada jalan tol. Pada saat saya berkunjung ke Indramayu banyak keluhan dari pengrajin kalau pasar jadi sepi, padahal batiknya cantik. Kewajiban Yayasan Batik Indonesia mengenalkan batik tersebut," kata Diana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI