Niat Puasa Asyura 10 Muharram, Salah Satu Ibadah yang Tidak Pernah Ditinggalkan Nabi Muhammad

Kamis, 27 Juli 2023 | 14:30 WIB
Niat Puasa Asyura 10 Muharram, Salah Satu Ibadah yang Tidak Pernah Ditinggalkan Nabi Muhammad
Ilustrasi berdoa, niat puasa asyura dan qadha Ramadhan (istock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bulan Muharram pada kalender Hijriah bagi umat Islam akan memasuki hari ke-10 pada Jumat (28/7) besok. Pada tanggal tersebut, umat muslim dianjurkan untuk puasa sunnah Muharram yang disebut juga puasa asyura. 

Selain puasa Ramadhan, puasa saat bulan Muharram juga salah satu ibadan puasa yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi Muhammad. 

Selain itu ada sejumlah keutamaan dalam puasa asyura bagi muslim. Dikutip dari NU Online, setidaknya, ada lima keutamaan puasa Muharram. Pertama, menjadi puasa yang paling utama, sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim. Kedua, termasuk dalam keutamaan berpuasa dalam bulan-bulan mulia atau al-asyhurul hurum.

Ilustrasi Puasa - Niat Puasa Arafah dan Jadwalnya (Unsplash)
Ilustrasi Puasa - Niat Puasa Arafah dan Jadwalnya (Unsplash)

Ketiga, puasa sehari dalam bulan Muharrram pahalanya sama dengan puasa 30 hari. Keempat, khusus puasa hari Asyura, yakni pada tanggal 10 Muharram, maka akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat.

Baca Juga: Niat Puasa Asyura 2023 Sesuai Sunnah, Lengkap Dalil, Keutamaan dan Jadwal Berpuasa

Apabila berencana untuk berpuasa asyura esok hari, ada baiknya mengetahui niat puasa yang harus dilafalkan. 

Niat merupakan salah satu rukun puasa dan ibadah lain pada umumnya. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa segala sesuatu itu bergantung pada niat. Saat niat di dalam hati seseorang menyatakan maksudnya, dalam hal ini berpuasa (qashad).

Di samping  qashad, seseorang juga menyebutkan hukum wajib atau sunah perihal ibadah yang akan dilakukan. Hal ini disebut ta’arrudh. Sedangkan hal lain yang mesti diingat saat niat adalah penyebutan nama ibadahnya (ta’yin). Ada pun niat puasa asyura ialah sebagai berikut:

Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ. 

Artinya, “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ".

Baca Juga: Muslim Wajib Tahu! Ini Keutamaan Puasa Muharram Menurut Buya Yahya

Niat tersebut mulai boleh dilakukan pada malam hari saat esoknya berpuasa, yakni selepas Maghrib hingga menjelang fajar tiba. Bagi yang tak sempat niat pada malam hari, masih diperbolehkan berpuasa dengan membaca niat yang sama sampai waktu Dzuhur tiba. Hal ini dengan catatan, selepas fajar sampai membaca niat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI