Suara.com - Bagi beberapa orang, nonton film porno atau film bokep seakan menjadi hal biasa. Bahkan aktivitas ini sering dijadikan pembenaran agar terhindar dari perbuatan zina.
Tak sedikit pula yang masih mengakses film porno meski mereka sudah menikah. Alasannya, hal ini dirasa tepat untuk meningkatkan gairah seks antara pasangan.
Padahal, hal tersebut dilarang dalam Islam. Menurut Ustadz Adi Hidayat, menonton film porno termasuk maksiat, yakni maksiat mata, menonton tayangan-tayangan yang tidak baik, apalagi hingga kecanduan.
Ia pun mengungkapkan obat bagi orang yang kecanduan film porno, yakni dengan bertaubat sesuai dengan yang tertulis dalam Al-Qur'an Surah An-Nisa ayat 17-18.
Baca Juga: Populer Digunakan Sebagai Obat, Berikut 3 Manfaat Buah Berenuk
"Jika terinfeksi dengan nilai-nilai keburukan, maka disini kasusnya adalah kembalikan ke Qur'an Surah ke 4 An-Nisa ayat 17," ujar Ustadz Adi kelas seperti dikutip dari kanal YouTube Indonesia Mengaji, Selasa (25/7/2023).
Berikut arti dari Quran Surat An Nisa ayat 17:
"Sesungguhnya bertobat kepada Allah itu hanya (pantas) bagi mereka yang melakukan kejahatan karena tidak mengerti, kemudian segera bertobat. Tobat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana." (QS An Nisa: 17).
Ia juga menerangkan bahwa taubat adalah kembali kepada nilai-nilai kebaikan dengan cara meninggalkan perilaku buruk yang dikerjakan.
"Selain narkoba, sekarang ini yang paling bahaya itu pornografi. Pornografi itu begitu seseorang menggunakan fungsi pandangannya untuk melihat tayangan seperti itu, itu langsung merusak ke fungsi otaknya," ungkap Ustaz Hidayat.
Baca Juga: Kecanduan Nonton Film Bokep Bikin Mr P Berisiko Disfungsi Ereksi?
Ia juga menambahkan bahwa film porno juga bisa membuat seseorang kecanduan lebih dari narkoba. Jika ingin bertaubat ada tiga cara yang bisa dilakukan yakni mengakui, menyesali, dan meninggalkan kesalahan.
"Cara meninggalkannya ganti dengan yang lebih baik, pandang yang baik-baik. Awas, kalau orang terbiasa melihat yang halal maka akan alergi terhadap yang haram," tutur Ustaz Adi Hidayat.