Suara.com - Setiap anak mempunyai gaya belajar yang berbeda. Gaya belajar sendiri singkatnya ialah cara seseorang memproses dan menilai sebuah informasi.
"Setiap orang itu biasanya memang punya kecenderungan yang beda-beda dan tidak tidak ada yang salah dengan kecenderungan tadi karena tiap orang pasti kan style-nya beda ya," ujar Psikolog Anak Irma Gustiana A, S.Psi., M.Psi., dalam “Temukan Gaya Belajar Seru untuk Si Kecil” yang diadakan LOTTE Choco Pie lewat keterangan tertulisnya baru-baru ini.
Irma mengatakan pertama itu ada tipe gaya belajar visual. Dalam gaya belajar ini, anak-anak akan lebih senang belajar dengan penglihatannya untuk bisa mengingat sebuah pesan/informasi.
"Nah, biasanya mereka senang segala sesuatu yang colorful, ada ilustrasi gambar, ada infografis, dan itu membuat mereka menikmati cara belajarnya," ujar dia.
Lalu kemudian yang berikutnya adalah anak yang cara belajarnya dengan auditori. Auditori itu berhubungan sama pendengaran, jadi cara belajarnya itu lebih dominan dengan cara mendengarkan orang lain atau sebuah objek atau sesuatu hal.
"Jadi kalau misalnya dia di kelas kecenderungannya tampak seperti anak yang tidak memperhatikan guru tapi sebenarnya dia mendengarkan apa yang diajarkan oleh gurunya. Menyimak. Tidak melihat ke depan, nggak ngeliat gurunya lagi ngobrol tapi dia mendengarkan. Kadang dia melihat sana, melihat ke mari. Kalau kita punya temang yang auditori juga dia kayak enggak nyimak kita, tapi dia tau apa yang dibicarakan," kata Irma.
Biasanya kalau untuk anak-anak auditori ini, orangtua perlu mengajak mereka belajarnya itu read aloud (membaca dengan lantang). Kalau anak visual kan sambil silent aja dia bisa belajar, sambil dia coret, sambil dia lihat yang lain.
"Tapi kalau anak auditori, dia baca tapi dia bersuara sehingga suaranya tadi dia dengar. Pesan-pesan itu yang nanti dia ingat. Trus belajarnya juga biasanya kita ajarkan untuk direkam dulu nanti didengerin lagi," kata dia.
Kemudian juga ada kinestetis. Dalam gaya belajar ini anak secara bodily bergerak. Kalau anak-anak yang kinestetis itu belajar tapi dia banyak pindah-pindahnya tuh.
Baca Juga: Akhirnya Bertemu Panda Nababan Usai Disebut Anak Ingusan, Begini Reaksi Gibran
"Kelihatan seperti gelisah tapi sebenarnya dia lagi belajar. Mungkin 5 menit dia tengkurap, habis itu nanti dia sambil selonjoran, terus pindah posisi yang lain tapi sambil bawa buku. Atau sambil mendengarkan sesuatu tapi dia bergerak. Nah itu adalah kinestetis," kata dia.
"Tiga hal tadi itu bisa terjadi sama siapa pun. Jadi setiap orang punya gaya dan tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar karena setiap orang menikmati proses belajar itu rasanya beda-beda."
Sementara itu, Marketing Manager PT. LOTTE Indonesia, Ate Malem Meliala mengatakan bahwa di Hari Anak Nasional tahun ini, pihaknya ingin memberikan wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri sekaligus mendukung mereka untuk menyambut masa depan yang cemerlang.
"karena anak adalah generasi penerus dan penentu masa depan bangsa. Kami senang sekali bisa melihat minat bakat yang beragam dari anak-anak di seluruh Indonesia, mulai dari bidang seni, olahraga, kesehatan, hingga sains dan teknologi melalui kegiatan ini,” ujar Ingen Ate Malem Meliala.
Selesai rangkaian acara, anak-anak dibebaskan untuk mengeksplorasi berbagai permainan yang tersedia di tempat bermain yang dirancang menggunakan konsep STEAM (Sains, Teknologi, Engineering/Teknik, Arts/Seni, dan Matematika) ini.