Dikutip dari NCBI, penelitian telah dilakukan terhadap lebih dari 900 laki-laki gay di Australia. Studi itu memeriksa prediktor identifikasi "straight-acting" pada pria gay dan mengidentifikasi hubungan berpura-pura itu dengan kesejahteraan dalam hubungan sosial.
Hasilnya peneliti menemukan dua penyebab dilakukannya straight-acting, yakni karena maskulinitas yang dirasakan sendiri juga aksi homofobia yang terjadi di lingkungannya.
Analisis lebih lanjut juga menunjukkan bahwa homofobia memiliki efek yang sangat merusak di antara pria gay yang lebih feminin.