Istilah ini justru kerap merujuk bahwa laki-laki harus bersifat maskulin, yakni tegas, kuat, tidak emosional. Sementara, wanita selalu femini, termasuk lemah lembut, keibuan, emosional). Padahal, baik laki-laki atau perempuan bisa memiliki kedua sifat tersebut.
Laman Hello Sehat menyebutkan bahwa penampilan, perilaku, dan gaya hidup seseorang tidak bisa dijadikan patokan untuk menentukan orientasi seksualnya.
Orientasi seksual merupakan hal yang sulit dipahami dengan logika dan emosional. Seseorang yang memang gay saja terkadang masih cukup sulit melabeli dirinya sendiri. Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak melakukan hal tersebut.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri