Bulan Suro Sering Disebut Keramat, Buya Yahya: Sama Saja Suudzon dengan Allah

Selasa, 18 Juli 2023 | 17:30 WIB
Bulan Suro Sering Disebut Keramat, Buya Yahya: Sama Saja Suudzon dengan Allah
Ilustrasi malam satu suro (unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahun Baru Islam atau yang juga disebut sebagai satu suro akan jatuh pada 19 Juli nanti. Muharam atau Bulan Suro sering dianggap keramat oleh sejumlah masyarakat.

Namun benarkah demikian? Ustaz Buya Yahya pun buka suara soal pertanyaan terkait hal tersebut. Jawabannya dibagikan melalui kanal YouTube Al Bahjah TV.

Buya Yahya mengungkapkan bahwa Allah senang dengan hamba yangb berprasangka baik. Ia juga menjelaskan bahwa semua hari adalah baik.

"Hari Allah itu semua baik, hari jelek hanya satu. Waktu Anda bermaksiat itu adalah hari jelek," jelas Buya Yahya. Ia mengatakan tak ada hari atau bulan sial.

Baca Juga: Jangan sampai Terlewat! Buya Yahya Ungkap Hari Istimewa di Bulan Muharram

Kemudian, ia mengatakan bahwa Muharam bukanlah bulan petaka. Bahkan, Muharam termasuk bulan yang dimuliakan.

"Bulan Allah ada 12, empat adalah bulan haram, di antaranya adalah bulan Muharam, bulan haram. Bulan yang dimuliakan, bukan bulan petaka," paparnya.

Bulan haram sendiri memiliki arti bulan mulia dalam Islam. Di bulan-bulan haram ini, Allah melarang manusia untuk melakukan hal yang dinilai haram. Bulan haram di antaranya adalah Dzulqadah, Dzulhijah, Muharam, dan Rajab.

Buya Yahya juga menegaskan bahwa percaya jika Muharam adalah bulan petaka adalah bentuk suudzon kepada Allah. "Bulan Muharam adalah bulan istimewa, lakukan puasa," lanjut Buya Yahya.

Lebih lanjut, Buya Yahya menyebutkan puasa sunnah yang bisa dilakukan. Puasa tersebut di antaranya puasa asyura pada tanggal 10 Muharam, puasa tasua di 9 Muharam, dan puasa ayyamul bidh di tanggal 13,14 dan 15 Muharam.

Baca Juga: Benarkah Baju saat Haid Tidak Boleh Dipakai Sholat? Ini Kata Buya Yahya

"Puasa 10 Muharam, kemudian ditambah tanggal sembilannya. Kalau nggak bisa tanggal 9, tanggal 11. Setelah itu ditambah apa? Akad nikah, hajatan, segala macam, nggak ada hari nahas. Selesai, putus itu. Hari baik itu semuanya," pungkas Buya Yahya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa anggapan soal Suro merupakan bulan keramat adalah salah. Bahkan menganggap demikian pun tak diperbolehkan.

Bulan Suro atau Muharam justru merupakan bulan mulia. Ada baiknya untuk berburu pahala di bulan ini dengan menjauhi hal buruk dan perbanyak ibadah salah satunya dengan berpuasa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI