5 Cara Ajarkan Anak Menabung Setiap Hari, Idealnya Berapa Persen dari Uang Jajan?

Selasa, 18 Juli 2023 | 16:15 WIB
5 Cara Ajarkan Anak Menabung Setiap Hari, Idealnya Berapa Persen dari Uang Jajan?
Peluncuran Cha-Ching Money Adventures di Jakarta Selatan, Sabtu (15/7/2023).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengajarkan anak mengelola uang, khususnya uang jajan sangat penting untuk menanamkan kebiasaan baik saat dewasa. Kira-kira gimana ya cara ajarkan anak menabung?

Pemenang Nobel Ekonomi, Profesor James Heckman mengatakan menanamkan kebiasaan menabung dan investasi sedini mungkin bisa bantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di satu daerah. Apalagi usia adalah teman terbaik menabung atau berinvestasi agar dapat hasil maksimal.

"Pengetahuan tentang keuangan adalah kemampuan dasar yang perlu diajarkan sejak dini pada anak-anak, untuk membantu mereka membangun pondasi yang kuat di masa mendatang," ujar President Director Prudential Indonesia, Michellina L. Triwardhany saat peluncuran Cha-Ching Money Adventures di Jakarta Selatan, Sabtu (15/7/2023).

Cha-Ching Money Adventures adalah permainan edukatif berbasis website atau e-learning interaktif, untuk mengedukasi anak usia 7 hingga 12 tahun tentang mengatur keuangan, sehingga bisa membuat keputusan menggunakan uang sedini mungkin.

Baca Juga: 5 Tips Menabung ala Orang Jepang untuk Mencapai Tujuan Keuangan

Peluncuran Cha-Ching Money Adventures di Jakarta Selatan, Sabtu (15/7/2023).
Peluncuran Cha-Ching Money Adventures di Jakarta Selatan, Sabtu (15/7/2023).

Permainan ini terdiri dari empat konsep dasar keuangan yaitu memperoleh, menyimpan (menabung), membelanjakan (membeli), dan menyumbangkan (donasi).

Sementara itu dalam talkshow di lokasi yang sama Konsultan Senior QM Financial, Wulansari mengungkap cara ajarkan anak menabung dengan beberapa langkah sebagai berikut:

1. Pastikan Anak Punya Anggaran

Umumnya anak akan diberi uang jajan oleh kedua orangtuanya dalam jangka waktu tertentu. Baik itu harian, mingguan atau bulanan. Di sinilah anggaran ini yang bisa dimanfaatkan oleh anak, dengan cara orangtua bertanya berapa jumlah yang ingin disisihkan.

"Ada uang jajan tiap minggu, mungkin bisa ditanyakan mau dipakai untuk apa dan berapa yang mau ditabung, jika mau membeli barang lebih mewah dan lebih mahal," ungkap Michellina atau yang lebih akrab disapa Dhany.

Baca Juga: 5 Strategi Menghemat Uang yang Bisa Diterapkan, Raih Kebebasan Finansial!

2. Sarankan Uang Ditabung

Menurut Wulansari sedari dini ajarkan anak pentingnya menabung, dengan menyisihkan sebagian uang yang dimiliki anak. Paling sedikit anak diajarkan menabung 10 persen dari jumlah uang jajan.

"Anak juga bisa dijelaskan jika sudah punya tabungan, bisa digunakan untuk kondisi darurat, termasuk jika ingin membeli sesuatu benda," papar Wulansari.

3. Jangan Biasakan Punya Utang

Sedari dini, ajarkan pada anak tidak boleh meminta uang pada orang lain jika tidak mendesak. Jika terpaksa meminta, beri batasan pada anak agar segera menggantinya.

"Atau hutang itu tidak boleh melebihi jumlah uang yang dimiliki. Misalnya pada orang dewasa usahakan jumlah utang tidak lebih dari 30 persen dari penghasilan," ujar Wulansari.

4. Jadikan Orangtua Contoh

Anak adalah sosok peniru, sehingga agar mereka punya kebiasaan kelola uang yang baik orang tua harus jadi contoh. Sehingga orangtua tidak boleh sangat mudah mengeluarkan uang untuk hal konsumtif, karena anak akan memiliki kebiasaan yang sama.

"Jadi jangan mudah pesan makanan online, belanja online atau bolak balik ke supermarket untuk jajan, jadi akan akan mencontoh," jelas Wulansari.

5. Ajarkan Lewat Buku dan Games

Saat ini buku tentang mengelola uang tidak hanya untuk orang dewasa, tapi juga sudah untuk anak kecil sesuai dengan usianya. Misalnya dari usia 2 tahun dikenalkan dengan apa itu uang, manfaat uang, dan siapa yang bisa menghasilkan uang.

"Bisa gunakan buku dongeng tentang keuangan, ngajarin dengan santai sesuai dengan usia anak. Bisa juga main monopoli. Ajarkan mereka bikin anggaran budgeting. Apalagi di zaman serba digital bisa serba lebih seru, dan caranya lebih menyenangkan," tutup Wulansari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI