BPOM Ajak Industri Obat dan Makanan Bertanggung Jawab Terhadap Proses Produksi Ramah Lingkungan

Dinda Rachmawati Suara.Com
Selasa, 18 Juli 2023 | 14:25 WIB
BPOM Ajak Industri Obat dan Makanan Bertanggung Jawab Terhadap Proses Produksi Ramah Lingkungan
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Peni Kusumastuti Lukito (tengah) dan jajarannya menunjukkan bahan dan kosmetik ilegal berbahaya dalam konferensi pers penggerebekan pabrik di kompleks pergudangan Elang Laut, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta, Kamis (16/3/2023). [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri obat dan makanan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan manusia. Produk-produk ini tidak hanya berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga pada lingkungan. 

Mengingat, menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan (sustainability) merupakan tanggung jawab seluruh manusia untuk mencegah bumi dari kerusakan yang semakin parah.

Hal inilah yang mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memperluas aspek penilaiannya terhadap perusahaan yang bergerak di bidang industri obat dan makanan. Kini bagaimana industri bertanggung jawab terhadap proses produksi yang ramah lingkungan menjadi hal penting untuk dilihat.

Bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day 2023 bertajuk Environmental Sustainability Corporate Governance di Industri Obat dan Makanan, Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menyampaikan pesan pentingnya mengenai peran penting para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam menjaga kelestarian lingkungan terkait aspek industri obat dan makanan.

Baca Juga: Rekor MURI Tanam 10.000 Bibit Tanaman Obat Diikuti BPOM Pekanbaru

"Industri obat dan makanan harus mendorong pengembangan teknologi inovatif yang ramah lingkungan, seperti penggunaan bahan baku yang berkelanjutan dan proses produksi yang lebih efisien," jelas dia.

BPOM temukan obat kuat herbal yang mengandung viagra. (Dini/Suara.com)
BPOM temukan obat kuat herbal yang mengandung viagra. (Dini/Suara.com)

Selain itu, perubahan perilaku konsumen juga perlu didorong, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memilih produk yang lebih ramah lingkungan. Selain inovasi dan perilaku, peraturan juga memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. 

BPOM, lanjut dia akan terus berperan aktif dalam mengembangkan dan menegakkan regulasi yang mengatur industri obat dan makanan untuk melindungi kesehatan masyarakat dan menjaga keberlanjutan lingkungan. 

"Selain itu, BPOM juga berkomitmen untuk melakukan regionalisasi laboratorium BPOM yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan dan pengujian produk obat dan makanan secara lebih efektif dan efisien," pungkasnya lagi.

Penny juga mengajak industri besar untuk menjadi “orang tua asuh” bagi industri kecil. Dalam konteks ini, industri besar dapat memberikan bimbingan dan dukungan kepada industri kecil untuk mengadopsi praktik berkelanjutan dan memenuhi regulasi yang ada.

Baca Juga: Mobil Listrik Mulai Jadi Alternatif Pilihan Perusahaan Logistik

Nantinya BPOM akan memberikan apresiasi kepada industri pangan olahan yang telah menerapkan produksi berkelanjutan berwawasan lingkungan.

Penilaian dilakukan terhadap beberapa aspek-aspek, di antaranya kebijakan terkait implementasi konsep produksi berkelanjutan, termasuk circular economy, hingga implementasi konsep industri berwawasan lingkungan melalui: penggunaan renewable energy, produksi pangan dengan limbah dan emisi minimal (zero waste and zero emission), penggunaan air yang efisien dan penggunaan kemasan pangan ramah lingkungan.

Melalui rangkaian kegiatan tersebut, diharapkan industri pangan olahan dapat menyelenggarakan proses produksi dengan mengedepankan aspek lingkungan serta pembangunan yang berkelanjutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI