Suara.com - Rafael Tan mengungkap kisah keluarganya yang berbeda agama. Personil boy band Smash itu mengaku berbeda agama dengan kedua orang tuanya. Bahkan ibu dan ayahnya juga jadi beda agama sejak Rafael balita.
Diketahui agama ibunya ialah Budha, sedangkan ayahnya beragama Islam. Rafael sendiri memeluk agama Kristen.
"Dulu pas nyokap sama bokap married, agama mereka Budha nih. Dua tahun gue lahir, bokap pindah ke muslim, nyokap tetep Budha gitu," ungkap Rafael, dikutip dari Youtube CURHAT BANG Denny Sumargo, Jumat (14/7/2023).
jadi penganut agama Kristen karena sejak kecil ia sering ke gereja, mulanya untuk latihan vokal. Sejak masih anak-anak, bakat bernyanyi Rafael memang sudah terlihat. Tetapi, lantaran orang tuanya tidak tahu tempat les vokal, akhirnya ia diusulkan oleh teman ayahnya untuk dibawa ke gereja sekaligus latihan vokal.
Alhasil, sejak kecil, Rafael bahkan pernah melakukan ibadah tiga agama sekaligus.
"Gue happy gitu (terlahir beda agama). Jadi, pagi-pagi nih, gue ke gereja sampai jam 10, terus siang diajak ke vihara sama nyokap, sore gue diajak sholat sama papa. Gue punya sajadah sendiri, peci sendiri, sarung sendiri, sholat diajak bokap. Siang sembayang di depan Dewi Kwang In," ungkapnya.
Apakah berarti yang dilakukan Rafael berupa bentuk toleransi beragama?
Dikutip dari situs Kementerian Agama, toleransi beragama berarti sikap saling menghormati dan menghargai antara penganut agama lain. Juga sikap saling menghargai setiap keyakinan orang, tidak memaksakan kehendak, serta tidak mencela ataupun menghina agama lain dengan alasan apapun.
Orang yang toleran juga tidak menganggu aktifitas agama orang lain, tidak merusak tempat ibadah dan tidak menganggu keyakinan orang beragama.
Baca Juga: Ogah Bahas Tudingan Jadi Selingkuhan Inge Anugrah, Rafael Tan: Enggak Ada yang Percaya
Bentuk toleransi beragama juga mudah dilihat dengan kemauan bergaul dengan semua orang tanpa membedakan kepercayaan masing-masing juga menghargai dan memberikan kesempatan kepada teman yang berbeda agama tanpa ada diskriminasi. Sehingga, toleransi beragama berarti meyakini kalau setiap orang memliki persamaan hak dan harus diperlakukan sama dalam hidupnya demi kedamaian, kenyamanan, dan kesejahtraan bersama.