Infografis
Suara.com - Eks bintang porno legendaris, Mia Khalifa, baru saja meluncurkan merek perhiasan dengan nama Sheytan, pada Senin (10/7/2023). Nama mereka ini pun menjadi kontroversial lantaran memiliki arti iblis dalam bahasa Arab.
Melalui akun Instagra pribadinya miakhalifa, wanita 30 tahun ini membagikan video saat merilis merek perhiasannya itu.
"Secret's out @/sheytan.world is ready for you (Rahasia telah diungkap! @/sheytan.world siap untukmu," tulisnya dalam caption video tersebut.
Dalam unggahannya itu, Mia Khalifa menjadi model untuk perhiasan tersebut. Dirinya tampil seksi dengan menunjukkan perhiasan berwarna emas di tangan, leher, kaki, dan jari.
Baca Juga: 5 Cara Membedakan Emas Asli dan Imitasi Seperti yang Dipakai Suarnati, Amati Hal Ini
Mia Khalifa tampil menggoda dalam video tersebut. Ia sempat menunjukkan adegan merokok di depan seafood.
Bahkan ada salah satu adegan yang menunjukkan dirinya berendam telanjang di bathtub. Mia Khalifa secara sensual mempromosikan perhiasannya itu.
Unggahan saat perhiasan Mia Khalifa rilis pun menarik banyak perhatian warganet. Beragam komentar memenuhi video tersebut.
"Nama mereknya sangat rumit," komentar seorang warganet.
Warganet lain ikut berkomentar. "Nama mereknya sama sekali nggak keren," ujar warganet ini.
Baca Juga: Viral Jemaah Haji Pamer Perhiasan Usai Pulang Dari Mekkah Ternyata Palsu, Cara Bedainnya Gimana?
"Selamat atas bisnis baru yang telah kamu buat, tapi nama perhiasan itu cukup mengejutkan," tulis warganet lain di kolom komentar.
Hingga Jumat (14/7/2023), unggahan ini sudah disukai oleh lebih dari 375 ribu akun di Instagram.
Sebelumnya, melalui akun Twitter miakhalifa, dirinya mengungkapkan tak akan mengirim produk Sheytan ke Israel.
"Kami mengirim secara global KECUALI ke Israel sampai sikap mereka terhadap perubahan apartheid. Namun, wilayah pendudukan Palestina disertakan dengan pengiriman gratis," tulis Mia dalam cuitannya.
Selain itu, penggemar di Rusia juga disebutkan tak akan dapat memesan perhiasan Mia Khalifa. Hal ini sebagai bentuk protes terhadap perang Ukraina.
