Suara.com - Rendy Kjaernett mengatakan jika anak-anaknya sudah mengetahui permasalahan rumah tangganya dengan sang istri, Lady Nayoan. Bahkan, imbas perselingkuhan dengan Syahnaz Sadiqah tersebut, putra pertamanya, yang bernama Noah jadi sulit makan dan lebih pendiam.
Meski demikian, Rendy Kjaernett menegaskan jika dirinya akan memperbaiki dan mempertanggungjawabkan semua kesalahannya. Meski kini diketahui, jika Lady Nayoan telah melayangkan gugatan cerai terhadapnya.
"Mama gue bilang, 'Noah kepukul banget', dia diem, dia nggak mau makan, makannya tuh kurang," kata Rendy Kjaernett mengutip tayangan YouTube Hendric Shinigami, pada Jumat (14/7/2023).
"Ditelan dia sendiri ya semuanya," sahut Hendric.
Kata Rendy Kjaernett, anak sulungnya memang tipikal anak yang memendam semuanya sendiri seperti dirinya. Karenanya kini ia bertekad untuk lebih membahagiakan anak-anaknya.
"Iya tuh lebih dalem, lebih kayak gue lah. Ya lo sakit, lo tahan sendiri," katanya.
Anak pasti akan memahami saat kedua orangtuanya sedang memiliki masalah, terutama jika keduanya memilih menyelesaikan hal tersebut dengan perceraian. Kondisi ini bisa memicu berbagai gangguan, utamanya pada kondisi psikologis.
Dampak perceraian orangtua pada anak akan berbeda-beda. Ada banyak faktor yang memengaruhinya, termasuk jenis kelamin, usia anak saat orangtua berpisah, kepribadian anak, serta riwayat hubungan anak dengan orangtua.
Namun secara umum, perpisahan orangtua bisa membuat Si Kecil mengalami beberapa hal di bawah ini, seperti dikutip Halodoc.
Masalah Emosional
Menghadapi perceraian orang tua bisa membuat anak terganggu secara emosional. Hal ini terjadi karena anak akan mengalami perasaan sedih, bingung, kehilangan, takut, marah, yang semua saling bercampur aduk. Pada anak usia tertentu hal ini bisa sangat membingungkan dan menyakiti hati. Anak juga bisa merasa ditinggalkan dan merasa tidak dicintai lagi oleh orangtuanya.
Gangguan Perilaku
Perubahan perilaku juga bisa terjadi pada anak korban perceraian. Ada satu hal yang bisa menjadi penyebabnya, yaitu ketidakmampuan anak dalam menjelaskan suasana hati yang tengah dialami dan merasa tidak memiliki seseorang untuk mencurahkan isi hati. Kemudian, anak memilih untuk menarik diri dan terbiasa sendiri.
Gangguan Mental
Setelah orang tua bercerai, anak mungkin akan kehilangan kasih sayang dan perhatian penuh dari salah satu orang tuanya. Selain itu, ada banyak perubahan lain yang juga harus dijalani, termasuk berpindah rumah atau sekolah.
Anak-anak dituntut untuk mulai beradaptasi lagi dengan lingkungan di tengah proses penerimaan bahwa orangtuanya tidak lagi bersama. Hal ini bisa membuat anak stres dan dalam jangka panjang bisa mengembangkan penyakit mental, seperti depresi atau gangguan kepribadian.
Penurunan Prestasi Akademik
Jika sebelumnya anak adalah sosok yang ceria, pintar bergaul, dan unggul dalam belajar, hal ini bisa berubah setelah terjadi perceraian. Segala hal yang harus dilewati bisa membuat anak menjadi tidak fokus dalam belajar, malas, nakal, tidak termotivasi, bahkan sering bolos sekolah.
Kalau sudah begitu, penurunan prestasi akademik menjadi hal yang sulit untuk dihindari. Apalagi jika orang tua atau orang dewasa di sekitar sibuk saling menyalahkan tanpa memperhatikan kondisi Si Kecil.
Masalah Keuangan
Perpisahan orang tua tentu juga akan memengaruhi kondisi keuangan anak. Terutama jika ayah dan ibu masih dalam proses diskusi siapa yang akan memegang peran lebih banyak dalam merawat anak, termasuk pemenuhan finansialnya.
Sementara pada anak yang berusi lebih dewasa, masalah keuangan mungkin muncul karena ketidakmampuan mengontrol pengeluaran akibat stres yang dialami.